Jakarta - Juru bicara Komite Penggerak Nawacita (KPN) Dedy Mawardi mengatakan relawan Jokowi tetap mendukung siapapun menteri yang dipilih Presiden Jokowi dalam kabinetnya di periode kedua ini, termasuk memilih Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan.
"Publik pasti bereaksi pro dan kontra ketika Jokowi memanggil Prabowo Subianto dalam Kabinet Kerja II. Kami relawan Jokowi tegak lurus saja mendukung pilihan Jokowi ini," kata Dedy.
Ia mengatakan apapun pilihan Jokowi, wajar jika ada pihak yang “pundung” dengan langsung mengeluarkan sikap “siap menjadi oposisi”. "Atau dengan cara menyindir seperti yang disampai Erick Thohir, yang menjadi menteri harus berkeringat,” ujarnya.
Ia mengatakan, pernyataan Erick Thohir ini menarik untuk dicermati. "Entah siapa yang dimaksud oleh Erick Thohir yang “berkeringat” itu. Apa orang seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim, dan Wishnuthama itu berkeringat-keringat selama proses Pilpres kemarin berlangsung?"
Ia mengatakan semua relawan sepakat selama Pilpres 2019 tidak melihat orang seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim, dan Wishnutama adalah orang-orang yang berkeringat untuk memenangkan Jokowi-Amin.
"Wong selama pilpres saja dengan relawan Jokowi sangat jauh apalagi dengan rakyat," ucapnya.
“Saya meragukan visi mereka sama dengan visinya Jokowi tentang Nawacita," ujar Dedy menambahkan.
Menurutnya, urusan saat ini bukan sekadar memilih menteri seperti Erick Thohir, Nadiem Makarim, Wishnutama, atau Prabowo sekalipun, tapi ada yang lebih strategis yakni bagaimana mereka itu menjaga NKRI pasca2024.
“Kami khawatir di 2024 mereka malah masuk pada gerakan ideologi yang bertentangan visi Nawacita,” kata Dedy yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi. []