Selama Pandemi, Kekerasan Anak dan Perempuan di Sulsel Meningkat

Meski pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan Global, kasus kekerasan anak dan perempuan di Sulsel mengalami peningkatan.
(Foto: Tagar/ilustrasi/Geralt-Pixabay)

Makassar - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan.

Tiga daerah di Sulsel yang paling banyak kasus kekerasan perempuan dan anak, yakni Makassar, Gowa dan Parepare.

Jenis kekerasan tertinggi adalah kekerasan fisik termasuk kekerasan seksual menyusul kekerasan psikis dan penelantaran.

Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPA) Sulsel, Meisy Papayungan menjelaskan, Sistem Informasi Online (Simfoni) PPA secara nasional mencatat, tahun 2019 lalu, jumlah kasus sebanyak 1.964 kasus. Masuk tahun 2020, jumlah kasus naik menjadi 1.996 kasus.

“Ada peningkatan 32 kasus dari tahun sebelumnya. Dari 1.996 kasus itu, masing-masing ada 1.602 yang korbannya perempuan dan anak perempuan. Kemudian, 392 kasus korbannya anak laki-laki. Selebihnya, ada dua kasus yang jenis kelamin korbannya tidak terekam dalam sistem,” katanya, Minggu 21 Februari 2021.

Meisy mengungkapkan, dari angka 1.996 kasus tahun 2020 itu, dilaporkan paling banyak dari tiga daerah yakni Kota Makassar ada 1.120 kasus, Kota Parepare 136 kasus dan Kabupaten Gowa ada 100 kasus.

“Jenis kekerasan tertinggi adalah kekerasan fisik termasuk kekerasan seksual menyusul kekerasan psikis dan penelantaran,” ungkapnya.

Disebutkan, dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan di data pelaporan tahun 2020 lalu, ada dua daerah yang paling sedikit jumlah kasusnya yakni Kabupaten Toraja ada tiga kasus, Kabupaten Selayar ada empat kasus.

"Sejumlah daerah dari pelaporannya, jumlah kasus sangat sedikit tapi faktanya di lapangan, ada banyak kejadian hasil koordinasi kita. Termasuk hasil pantauan dari media-media. Kemungkinan masih banyak yang belum di-entry," jelas Meisy.

“Contohnya di Kabupaten Toraja, hanya ada tiga kasus, Kabupaten Selayar ada empat kasus padahal sepengetahuan kita ada puluhan kasus,” tutupnya. []

Berita terkait
Bantul Menuju Layak Anak, Tapi Kekerasan Seksual Meningkat
Bantul sedang berjuang menuju Kabupaten Layak Anak. Namun, kasus kekerasan seksual pada anak di Bumi Projotamansari ini justru terus meningkat.
Penyebab Kekerasan Perempuan dan Anak Menurun di Banda Aceh
Sepanjang tahun 2020 terdapat ada 116 kasus kekerasan yang terdiri dari 69 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 47 terhadap anak di Banda Aceh.
Kekerasan Seks pada Anak di Halaman Masjid di Bantul
Polres Bantul menangkap warga Pundong yang diduga melakukan pelecehan seksual pada dua anak di bawah umur di halaman masjid di Pleret.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.