Selama 2020, Aceh Alami 802 Kali Bencana, Kerugian Rp 291 M

BPBA mencatat bencana di Aceh pada tahun 2020 sebanyak 802 kali kejadian dengan total prediksi kerugian mencapai Rp 291 miliar.
Ilustrasi Banjir - Warga sedang menunggu genangan banjir surut di Desa Alue Siron, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Kamis (18/10/2018). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), mencatat sebanyak 802 kali terjadi bencana di Aceh sepanjang 2020 dengan kerugian mencapai Rp 291 miliar.

"Bencana kebakaran pemukiman semakin mencemaskan dan mendominasi sebanyak 289 kali kejadian dengan total prediksi kerugian sekitar Rp 98 miliar," kata kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, dalam keterangannya di Banda Aceh, Selasa, 5 Januari 2020.

Kejadian bencana lainnya yang juga berdampak besar pada masyarakat setempat yakni kejadian kebakaran hutan dan lahan 205 kali, angin puting beliung yang terjadi 100 kali, banjir 95 kali, longsor 57 kali, banjir dan longsor 13 kali, abrasi 12 kali, banjir bandang 5 kali, banjir Rob 2 kali, kekeringan 2 kali, gelombang pasang 1 kali dan gempa bumi berkekuatan sekitaran 5,0-5,3 SR sebanyak 21 kali kejadian.

Ia menyebutkan, wilayah yang paling banyak mengalami kejadian bencana di tahun 2020 adalah Kabupaten Aceh Besar (94 kejadian), disusul Aceh Utara (59 kejadian) , Bireuen (55 kejadian), Aceh Jaya (49 kejadian), Aceh Selatan (47 kejadian), Aceh Tenggara (47 kejadian) Aceh Barat (44 kejadian), Langsa (39 kejadian ), Aceh Singkil (38 kejadian) Aceh Timur (36 kejadian), Bener Meriah (32 kejadian), Aceh Tengah (33 kejadian) , Lhokseumawe (33 kejadian), Sabang (28 kejadian), Gayo Lues (26 kejadian), Nagan Raya (21 kejadian), Pidie (21 kejadian), Simeulue (20 kejadian), Pidie Jaya (18 kejadian), Aceh Tamiang (18 kejadian), Aceh Barat Daya (16 kejadian), Banda Aceh (14 kejadian dan Subulussalam (14 kejadian).

Kebakaran Hutan AcehFoto udara kebakaran lahan gambut di kawasan Kaye Lon, Desa Lueng Gayo, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, Aceh, Selasa (10/3/2020). Data Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Jaya menyebutkan kebakaran lahan gambut yang terjadi sejak Senin (9/3/2020) telah mencapai 30 hektar dan hingga saat ini pihak terkait terus melakukan upaya pemadaman agar tidak terus meluas. ANTARA FOTO/Najma Hafizdhah/Syf/wsj.

"Kebakaran pemukiman paling banyak terjadi di Aceh Besar sebanyak 39 kali kejadian dan Bireuen 29 kali kejadian," katanya.

Pengungsi sebanyak 51.958 Jiwa, yang meninggal dunia akibat bencana sebanyak 18 orang, dan Luka-luka sebanyak 18 orang.

Kemudian kebakaran hutan dan lahan juga masih banyak terjadi di Aceh Besar 30 kali kejadian, Aceh Jaya 28 kali kejadian, dan Aceh Utara 15 kali kejadian. 

"Sedangkan Banjir paling banyak terjadi Aceh Timur 10 kali kejadian, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Aceh Selatan masing-masing 8 kali kejadian," ujarnya.

Sedangkan banjir bandang terjadi 5 kali pada tahun 2020 yang paling bardampak terjadi di Kabupaten Aceh Tengah pada tanggal 13 Mei lalu sejumlah 57 rumah milik 25 KK rusak akibat terendam banjir. 

"Disusul banjir bandang di Aceh Utara pada tanggal 12 juni lalu sejumlah 20 rumah rusak akibat diterjang banjir bandang," katanya.

Sedangkan puting beliung terjadi 100 kali paling banyak di Aceh Besar dan Sabang masing-masing 15 kali kejadian disusul Bener Meriah 10 kali kejadian dan terakhir abrasi paling banyak terjadi di Aceh Barat yakni 3 kali kejadian.

Banjir AcehPenampakan Banjir dari udara di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Minggu, 6 Desember 2020. (Foto: Tagar/Dok Humas Dinsos Aceh)

"Dampak yang ditimbulkan akibat bencana di Aceh Tahun 2020 antara lain banyaknya masyarakat yang terdampak bencana sebanyak 63.311 KK/, 140.953 Jiwa, pengungsi sebanyak 51.958 Jiwa, yang meninggal dunia akibat bencana sebanyak 18 orang, dan Luka-luka sebanyak 18 orang," katanya.

Menurutnya, kebakaran masih menjadi bencana yang paling banyak terjadi, terutama kebakaran pemukiman. 

"Sebenarnya kebakaran pemukiman hanya dapat diminimalkan dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat misalnya dengan memeriksa instalasi listrik yang sudah tua yang menjadi sebab utama kebakaran," ujarnya.

Penyebab lainnya adalah perlu kewaspadaan dalam mengelola sumber panas di rumah tangga seperti mematikan kompor dan barang-barang eletronik yang harus diawasi dengan baik. Kemudian dari sudut kerugian bencana banjir adalah mencapai rekornya termasuk kejadian banjir bandang yang menimbulkan paling banyak kerugian baik kepada masyarakat maupun infrastruktur yang ada. 

Kebakaran AcehDelapan unit rumah di Desa Lawe Disky Sabas, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara. (Foto: Tagar/Istimewa)

"Banjir paling banyak disebabkan meluapnya air sungai dan pembalakan liar yang menyebabkan banjir bandang," katanya. []

Berita terkait
Sebutan Kampus Unsyiah Aceh Resmi Diganti USK
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh resmi mengantikan sebutan Unsyiah dengan USK.
Palsukan Bukti Pembayaran iPhone 11, Pria di Aceh Ditangkap
Seorang warga Meulaboh, Aceh Barat berinisial RF, 28 tahun, ditangkap atas dugaan penipuan transaksi online di Banda Aceh.
Akhiri 2020, Aceh Masuk Covid-19 Paling Rendah Nasional
Aceh mengakhiri tahun 2020 dengan kasus konfirmasi Covid-19 paling rendah secara nasional.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.