Seks Bebas Penyebab Warga Aceh Tamiang Terjangkit HIV

Salah satu penyebab banyaknya warga Aceh Tamiang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) akibat seks bebas.
Ilustrasi Seksual. (Foto: Tagar/Freepik)

Aceh Tamiang - Pengelola program HIV/AIDS Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, Rona Hidayanti menyebutkan, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh yang kebanyakan didominasi kaum perempuan disebabkan dari hubungan seks bebas. "Umumnya kasus yang ditemukan rata-rata dikarena hubungan seksual yang tidak aman," kata Rona kepada Tagar, Selasa, 3 November 2020.

Seperti halnya, kata dia, beberapa kasus yang dia tangani, pasien mengaku sebelumnya pernah terjerumus ke pergaulan bebas, ketika mereka merantau ke luar Aceh. "Dari pengakuan beberapa pasien, mereka pernah menjadi sebagai Wanita Pekerja Seks (WPS) sewaktu di rantau orang," katanya.

Namun, kata dia, tidak semua kasus pasien yang ditanganinya sama, ada juga pasiennya yang kaum pria. Kasusnya, mereka terjangkit karena pernah menggunakan jasa WPS. "Bahkan ada kasus yang disebabkan seks menyimpang, seperti penyuka sesama jenis, meskipun kasus tidak banyak dan hanya beberapa," katanya.

Dari pengakuan beberapa pasien, mereka pernah menjadi sebagai Wanita Pekerja Seks (WPS) sewaktu di rantau orang.

Rona mengungkapkan, seseorang yang terinfeksi HIV bisa saja menularkan ke orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak dirinya tertular. Dan semua orang, Rona menyebutkan dapat berisiko terinfeksi HIV.

Untuk itu, kata dia, setiap orang wajib mengetahui dan menghindari prilaku seperti, melakukan hubungan seks bebas, apalagi tanpa menggunakan pengaman atau kondom, baik sesama jenis kelamin maupun heteroseksual.

Sering membuat tato atau melakukan tindik, dengan alat yang tidak steril, Rona mengaku, juga bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya. "Berhubungan seksual dengan pasangan yang memiliki penyakit kelamin, suntikan narkoba, dan berhubungan seksual dengan pengguna narkotika juga mempunyai resiko besar terinfeksi virus itu," katanya.

Rona menjelaskan, umumnya orang yang terinfeksi HIV sulit untuk dideteksi, beda halnya dengan orang yang sudah terjangkit AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.

"Salah satu cara untuk mengetahui seseorang mengidap HIV atau tidak adalah dengan melakukan tes HIV, baik itu dengan melakukan tes darah, setelah itu juga harus melakukan konseling," ujarnya.

Jika hasil tes negatif tetapi konseling menyimpulkan bahwa yang bersangkutan memiliki faktor risiko cukup besar, Rona menyebutkan, tes HIV akan diulang satu sampai tiga bulan setelah tes pertama dilakukan.

Baca juga: Puluhan Warga Aceh Tamiang Terjangkit HIV, Kebanyakan Wanita

Apabila hasil tes darah kembali positif, pihaknya akan menyampaikannya kepada pengidap. Mereka juga akan menjelaskan detail mengenai situasi yang sedang terjadi, termasuk cara menghadapinya. "Jadi, pengidap HIV juga harus melakukan tes darah secara rutin untuk memantau perkembangan virus sebelum pengobatan dilakukan," katanya.

Selanjutnya, pengobatan akan dilakukan setelah virus mulai melemahkan sistem kekebalan tubuh pengidap. Kondisi ini dapat dilihat dengan memeriksa kadar sel CD4 dalam darah. CD4 sendiri adalah jenis sel darah putih atau limfosit. Sel itu adalah bagian yang penting dari sistem kekebalan tubuh manusia. []

Berita terkait
NU dan IKAT Abdya Aceh Serukan Boikot Produk Prancis
Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengajak masyarakat untuk memboikot produk dari Prancis.
Belasan Orang Meninggal karena Penyakit TBC di Aceh Tamiang
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang mencatat setidaknya 14 orang meninggal karena penyakit TBC dalam kurun waktu dua tahun.
Penderita TBC di Aceh Tamiang 610 Kasus, Ini Penyebabnya
Selama 2 tahun terakhir, jumlah penderita penyakit Tuberculosis (TBC) di Aceh Tamiang mencapai 610 kasus.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.