Sekolah Lockdown, Pahamify Fasilitasi Belajar Anak

Perusahaan rintisan bidang pendidikan gencar melancarkan ekspansi demi menjaring peluang di masa pembatasan sosial seperti saat ini
Ujian sekolah secara online di rumah pada masa pandemi dilakukan dengan pengawasan orang tua. Orang tua menggantikan posisi guru sebagai pengawas ujian, sekaligus menekankan pendidikan kejujuran dan kemandirian kepada anak. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Jakarta - Perusahaan teknologi pendidikan dan aplikasi belajar PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify) terus berupaya membantu pemerintah dalam memberikan pengajaran bagi para peserta didik. Terbaru, korporasi era industri 4.0 tersebut diketahui telah memfasilitasi kegiatan latihan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang sedianya bakal berlangsung secara nasional pada Juli mendatang.

Chief Executive Officer (CEO) Pahamify Syarif Rousyan Fikri mengatakan pihaknya membawa inovasi terkini dalam hal belajar dan mengajar.

“Konsep yang kami bawa yaitu, Ed-Tech startup memprioritaskan pendidikan yang bersifat belajar dimanapun dan kapanpun. Ed-Tech ini hadir untuk memfasilitasi interaksi antar siswa dan guru menjadi lancar, serta mendukung proses pembelajaran agar lebih efisien dengan menggunakan teknologi,” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2020.

Menurut dia, Pahamify berusaha menghadirkan pengalaman metode belajar seru melalui aplikasi dengan cara yang edukatif, menyenangkan, dan aman.

“Kami berharap para siswa tetap memiliki semangat belajar yang tinggi meskipun tidak bertatap muka langsung dengan guru dan teman-temannya,” tutur Syarif.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Jendral PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud Muhammad Hamid menyebut keputusan pemerintah untuk meniadakan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah hingga akhir tahun akibat pandemi menjadikan siswa perlu guru pembimbing di rumah. Sehingga, kata dia, kehadiran aplikasi belajar mandiri cukup dibutuhkan oleh para murid.

“Saat ini sebanyak 97,6 persen sekolah sudah melakukan pembelajaran jarak jauh. Adapun, sisanya sebanyak 2,4 persen belum melakukan karena tidak memiliki perangkat yang mendukung,” ucapnya.

Untuk diketahui, Pahamify sendiri telah meluncurkan sejumlah program promosi selama masa belajar di rumah. Beberapa yang menjadi andalan antara lain fasilitas try-out UTBK gratis, akses video belajar gratis, serta peluncuran promo paket berlangganan dengan diskon 90 persen untuk tiga bulan dan enam bulan.

Selain itu, aplikasi besutan Syarif Rousyan Fikri ini juga menjalankan program corporate social responsibility (CSR) berupa pembiayaan operasional bagi pengajar Pahamify, serta pemberian donasi kepada yayasan dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Berita terkait
Pendidikan Online Harus Disesuaikan Kondisi Sekolah
Keputusan untuk melaksanakan pembelajaran daring pada tahun ajaran 2020-2021 dinilai harus disesuaikan dengan kondisi sekolah dan orang tua siswa.
Dampak Corona Sektor Pendidikan di Mata Senator DIY
Senator asal DIY menilai pemerintah perlu berhati-hati saat membuka kembali kegiatan belajar di kelas. Nasib sekolah swasta juga perlu dipikirkan.
Pemerintah Diminta Beri Stimulus Pendidikan Saat Pandemi
Pemerintah perlu beri stimulus pendidikan pada masa pandemi karena orang tua siswa/mahasiswa kesulitan membayar biaya pendidikan khususnya swasta.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.