Sekjen PBB Heran Anak-anak Digunakan untuk Melakukan Serangan Bom

Sekjen PBB mengutuk serangan teroris terhadap jemaat di tiga gereja di Surabaya, Indonesia, pada 13 Mei kemarin.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres. (un.org)

Jakarta, (Tagar 14/5/2018) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan bom bunuh diri oleh teroris terhadap jemaat di tiga gereja di kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

"Sekjen PBB mengutuk serangan teroris terhadap jemaat di tiga gereja di Surabaya, Indonesia, pada 13 Mei. Dia terkejut mengenai laporan bahwa anak-anak digunakan untuk melakukan serangan," demikian pernyataan pada laman resmi PBB, Senin (14/5).

Sekjen PBB Antonio Guterres juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serangan bom dan berharap pemulihan cepat bagi korban luka-luka.

Sekjen Guterres menyatakan dukungan PBB kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia dalam upaya memerangi dan mencegah terorisme dan kekerasan ekstremisme, termasuk melalui promosi keberagaman, moderasi, dan toleransi, kata satu pernyataan pada situs resmi PBB.

Pada Minggu (13/5) terjadi serangan bom bunuh diri terhadap tiga gereja di Surabaya hingga menewaskan sedikitnya 13 orang dan 43 lainnya luka-luka.

Serangan bom itu terjadi di Gereja Santa Maria pada pukul 07.30 pagi waktu setempat, sementara dua bom lainnya di Gereja GKI dan Pantekosta masing-masing pada pukul 07.35 dan 08.00 pagi waktu setempat.

Presiden RI Joko Widodo mengunjungi para korban luka ledakan bom di tiga gereja tersebut, yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara di Surabaya. (ant/rmt)

Berita terkait