Jakarta – Sekjen NATO, Jens Stoltenberg Senin, 6 September 2021, mendesak China untuk ikut dalam upaya internasional membatasi penyebaran senjata nuklir di tengah kekhawatiran bahwa negara itu dengan cepat mengembangkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
Membeberkan prioritasnya untuk perlucutan senjata nuklir pada konferensi tahunan NATO (North Atlantic Treaty Organization - Pakta Pertahanan Atlantik Utara) untuk pengendalian senjata, Sekjen NATO mengatakan, lebih banyak negara harus dilibatkan dalam pembicaraan pembatasan rudal pada masa depan, bukan hanya Rusia.
"Sebagai kekuatan global, China mempunyai tanggung jawab global dalam pengendalian senjata. China juga akan mendapat manfaat dari pembatasan bersama dalam jumlah, peningkatan transparansi, dan lebih banyak prediktabilitas,” kata Stoltenberg. "Ini adalah landasan untuk stabilitas internasional."
Stoltenberg memperingatkan, persenjataan nuklir China yang berkembang pesat, menunjukkan bahwa "China sedang membangun sejumlah besar silo rudal, yang secara signifikan bisa meningkatkan kemampuan nuklirnya. Semua terjadi tanpa ada batasan atau kendala apa pun. Dan tidak transparan." (ka/jm)/voaindonesia.com. []
AS Undang China Bahas Pembatasan Senjata Nuklir
China Akan Jadi Pemasok Energi Nuklir Terbesar Dunia
Amerika Serikat dan Empat Negara Bersenjata Nuklir
PBB Sebut Korea Utara Terus Kembangkan Senjata Nuklir