Sejumlah Kasus Pembunuhan di Tanah Datar Belum Terungkap

Keluarga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut kasus dan menangkap pelaku pembunuhan di Tanah Datar.
Ilustrasi pembunuhan seorang guru di Prancis. (Foto: Tagar/Getty Images)

Tanah Datar - Keluarga korban kasus pembunuhan di Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) mendesak polisi untuk mengusut kasus dan menangkap pelaku pembunuhan anggota keluarga mereka yang terjadi selama beberapa tahun belakangan.

Salah satu kasus pembunuhan itu adalah yang terjadi pada Jusnimar, 44 tahun. Informasinya, pedagang buah itu diduga tewas dibunuh ditemukan tewas pada Rabu, 4 Januari 2017 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di kawasan Bukit Gombak, Nagari Baringin, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar.

Saya melihat tidak ada upaya maksimal dari polisi.

Hal itu disampaikan oleh Syahril Chaniago, 40 tahun, salah seorang anggota kelurga korban pembunuhan bernama Jusnimar, 44 tahun.

"Kasus pembunuhan keponakan saya itu sudah terjadi lebih dari tiga tahun lalu, saya melihat tidak ada upaya maksimal dari polisi, termasuk Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP)," kata Syahril, Rabu, 4 November 2020.

Dirinya mengakui sangat menunggu kerja nyata dari polisi. Menurutnya, ada petunjuk yang bisa digali oleh polisi untuk dikembangkan supaya pelaku dan motif pembunuhan keponakannya bisa terungkap dengan cepat.

"Polisi bisa mengembangkan keterangan tukang ojek yang mengantar keponakan saya sebelum dia ditemukan tewas," katanya.

Selain kasus dugaan pembunuhan Jusnimar, sejumlah kasus serupa yang belum diungkap dan berhasil dihimpun Tagar di antaranya, kasus kematian Rita, 61 tahun, warga Nagari Simabur, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar yang ditemukan tewas di rumahnya dengan sejumlah luka di kepala pada 19 September 2015 lalu.

Kemudian, kasus terbunuhnya Firman, 39 tahun, seorang pedagang buah yang berdomisili di Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar yang ditemukan tak bernyawa pada 14 Agustus 2016.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Stefanus Satake Bayu menampik kinerja jajarannya dari Polres Tanah Datar kurang optimal. Ia meminta masyarakat untuk melihat suatu permasalahan secara komprehensif.

"Tidak adil juga rasanya hanya meninjau satu aspek permasalahan lalu kita menganggap kinerja mereka buruk," katanya.

Namun demikian, Satake juga mengakui bahwa dirinya belum meninjau sejauh mana penanganan sejumlah kasus dugaan pembunuhan di Tanah Datar, sehingga dirinya belum bisa menyimpulkan apa kendala penyidik mengungkap sejunlah tunggakan kasus pembunuhan yang sudah terjadi bertahun-tahun.

"Jika ada yang menjadi kendala penyidik, kami akan coba atasi supaya semua tunggakan kasus itu bisa diungkap siapa pelaku dan apa motif mereka melakukan itu," tuturnya. []

Berita terkait
Remaja Asal Tanah Datar Diringkus Saat Bungkus Sabu
Seorang remaja di Kabupaten Tanah Datar diringkus polisi ketika sedang membungkus sabu yang akan diedarkannya.
4 Perampok dan Pembunuh Nenek di Tanah Datar Diringkus
Empat pelaku perampokan dan pembunuhan seorang nenek di Tanah Datar diringkus polisi. Seorang lainnya masih dalam pengejaran polisi.
Lansia di Tanah Datar Disekap Perampok, Harta Dikuras
Polsek Sungai Tarab, Tanah Datar masih melakukan penyelidikan terkait kasus seorang lansia jadi korban perampokan dan penyekapan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.