Sejarah Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Tempat Bechi Lakukan Kejahatan Seksual kepada 5 Santriwati

Bagaimana sejarah Pondok Pesantren Shiddiqiyyah tempat Bechi anak kiai Jombang melakukan kejahatan asusila pada lima santri perempuan.
Muchammad Muchtar Mu\\'thi mendirikan Pondok Pesantren Shiddiqiyyah pada tahun 1959. (Foto: Tagar/Screenshot video viral)

TAGAR.id, Jakarta - Bechi anak kiai Jombang tersangka pencabulan melakukan kejahatan seksual terhadap lima santri perempuan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.

Sejarah Pondok Pesantren Shiddiqiyyah tidak bisa dilepaskan dari figur ayah Bechi. Yaitu Kiai Haji Muchammad Muchtar Mu'thi.

Muchtar Mu'thi mendirikan Ponpes Shiddiqiyyah pada tahun 1959 di atas lahan seluas lima hektare. Lokasinya di kawasan Ploso, Jombang, Jawa Timur.

Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, nama lengkapnya Pesantren Majma'al Al Bahrain Shiddiqiyyah.

Pesantren Majma'al Al Bahrain Shiddiqiyyah mempunyai kaitan erat dengan ajaran Thoriqoh Shiddiqiyyah. Tarekat Shiddiqiyyah adalah satu di antara aliran tasawuf yang berkembang di Indonesia.

Ajaran itu dibawa oleh para ulama dari Irbil, lalu diajarkan oleh Muchammad Muchtar Mu'thi, sang pendiri pesantren tersebut sejak tahun 1959 hingga sekarang.

Cikal bakal pesantren berawal dari pendirian Yayasan Pendidikan Shiddiqiyyah (YPS) pada tahun 1973.

Yayasan itu dibentuk sebagai wadah formal aktivitas Thoriqoh Shiddiqiyyah. Kemudian baru di tahun 1974 pesantren secara formal berdiri dan dikenal masyarakat luas.


Bechi Anak Kiai JombangPondok Pesantren Majma\'al Bahrain Hubbul Wathan Minal Iman Shiddiqiyyah. (Foto: Tagar/YouTube Bumi 10)


Dalam laman resmi Emis Pendidikan Islam Kementerian Agama, Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah memiliki nomor statistik 510335170176.

Pesantren tersebut memiliki Izin Operasional (Ijop) dengan nomor 875/Kk.13.12.5/11/2018.

Kegiatan utama pesantren itu adalah bergerak di bidang pendidikan, sosial keagamaan, dan ekonomi.

Pada tahun 1985, Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah merintis berdirinya lembaga pendidikan formal dengan nama Tarbiyyah Hifdhul Ghulam wal Banat (THGB).

Pesantren itu juga dikenal dengan pengajaran nasionalisme atau cinta Tanah Air. Karenanya, pesantren itu turut mencantumkan 'hubhul wathan minal iman' atau 'cinta Tanah Air adalah bagian dari iman'.

Bahkan, kurikulum nasionalisme sudah diberlakukan sejak tahun 1985 di THGB. Pendidikan cinta Tanah Air atau Hubbul Wathan termasuk salah satu dari 6 mata pelajaran utama yang diajarkan di THGB.

Muchtar Mu'thi sang pendiri pesantren Majma'al Al Bahrain Shiddiqiyyah adalah putra dari tokoh agama di wilayah Ploso Jombang yang bernama H Abdul Mu'thi, yang merupakan putra dari kiai Ahmad Syuhada, pendiri Pesantren Kedungturi.

Pria yang akrab disapa Kiai Tar itu juga merupakan murid dari Syekh Ahmad Syuaib Jamali al-Banteni. Ia selama ini dikenal sebagai seorang mursyid atau guru tarekat bagi masyarakat.

Muchtar sempat mengenyam pendidikan di Pesantren Darul Ulum Rejoso, serta Pesantren Bahrul ulum Tambakberas Jombang, saat usianya remaja.

Ia juga dikenal memiliki kedalaman ilmu agama Islam. Sejumlah kitab juga dikuasainya mulai dari ilmu fiqh, ilmu hadist, ilmu tata bahasa arab, hingga ilmu tafsir.

Pondok Pesantren Shiddiqiyyah yang dibangun Muchtar Mu'thi pada tahun 1959 itu harus berakhir dengan dicabutnya izin operasional oleh Kementerian Agama pada Kamis, 7 Juli 2022.

Dua alasan Kementerian Agama mencabut izin operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.

1. Akibat tindakan Bechi kepada anak didiknya, santri perempuan di pondok tersebut. Bechi yang seharusnya melindungi santri perempuan yang adalah anak didiknya, malah berlaku sebaliknya.

2. Ponpes Shiddiqiyyah dinilai menghalang-halangi proses hukum terhadap Bechi yang merupakan buronan polisi.

Dua alasan Kementerian Agama tersebut disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono di Jakarta, Kamis.

"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat," kata Waryono.

Muchtar Mu'thi sempat mengatakan tuduhan pencabulan yang dilakukan Bechi, anaknya, adalah fitnah. Ia juga pasang badan ketika ratusan polisi mengepung ponpes-nya, Kamis, 7 Juli 2022.

Pasang badan dengan cara tidak memberi tahu di mana Bechi anaknya itu bersembunyi. Baru kemudian setelah 15 jam pengepungan, Bechi muncul dan menyerahkan diri. []

Berita terkait
Apa Ganjaran yang Tepat Buat Bechi Anak Kiai Jombang Tersangka Pencabulan 5 Santriwati
Apa ganjaran yang tepat buat Bechi anak kiai Jombang tersangka pencabulan lima santri perempuan di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah.
Kenapa Lima Santri Perempuan Bisa Jadi Korban Kejahatan Seksual Bechi Anak Kiai Jombang
Kenapa lima santri perempuan bisa jadi korban kejahatan seksual Bechi anak kiai Jombang. Bagaimana Bechi memperdayai mereka, mendoktrin mereka.
Ketika Bechi Anak Kiai Jombang Ogah Disebut Tersangka Pencabulan
Kasus Bechi anak kiai Jombang memakan waktu lama. Bertahun-tahun. Ada masanya ia memprotes status tersangka pencabulan yang dilekatkan kepadanya.