Sejarah Gas Air Mata dalam Demonstrasi

Saat kericuhan dalam demonstrasi, aparat biasanya menyemprotkan gas air mata ke arah pendemo yang provokatif.
Penggunaan gas air mata untuk latihan pengamanan Paspampres. (Foto: Tagar/ Gemilang Isromi)

Jakarta - Saat terjadi kericuhan dalam sebuah demonstrasi, aparat keamanan biasanya menyemprotkan gas air mata ke arah pendemo yang provokatif. Tentu banyak yang ingin tahu tentang gas air mata.

Pada pertengahan tahun 1920-an, pertama kali gas air mata dibuat dengan memakai komponen utama gas air mata dibuat dari Chloroacetophenone yang disingkat  CN. 

Karena CN dianggap kurang begitu mujarab apabila digunakan di lapangan, pada tahun 1928 ditemukan formula lain yang dianggap jauh lebih dahsyat. Ortho-Chlorobenzylidene Malononitrile disingkat  CS. Kebetulan inisial CS sama dengan penemunya, Corson dan Stoughton. 

Direktur kebijakan nonproliferasi di Arms Control Association di Washington, Kelsey Davenport menyatakan, penggunaan senjata kimia seperti gas CS itu tidak pandang bulu dan merugikan kedua belah pihak, maka pada tahun 1993 gas ini dilarang dalam digunakan dalam pertempuran.

Sembilan Fakta Gas Air Mata 

Namun baru pada tahun 1959 penggunaan CN sepenuhnya diganti dengan CS karena kandungan racunnya lebih sedikit.    

Berikut ini Tagar mengumpulkan dari berbagai sumber, sembilan fakta mengenai gas air mata. 

1. Digunakan untuk melumpuhkan dengan cara menyebabkan iritasi pada mata dan atau sistem pernapasan. 

2. Bisa disimpan dalam bentuk semprotan maupun granat. 

3. Lazim digunakan oleh kepolisian dalam melawan kerusuhan dan dalam penangkapan.

4. Bahan kimia yang sering dipakai pada gas air mata antara lain gas CS, CN, CR, dan semprotan merica gas OC.

5. Cara menyembuhkan jika mata terkena gas ini adalah dengan dibilas dan segera mandi.

6. Gas air mata tidak berbahaya, tapi efek yang ditimbulkannya akan bertahan dalam waktu yang cukup lama, berupa gangguan terutama pada saluran pernapasan, pencernaan, dan sistem peredaran darah.

7. Efek lanjutan yang akan timbul berupa rasa mual, mulas, dan diare. Dalam jangka waktu panjang saluran pencernaan menjadi amat rentan dan lebih sensitif.

8. Saat mengatasi gas air mata Pengunjuk rasa dan Polisi biasanya menggunakan odol atau pasta gigi. Caranya, mereka mengoleskan pasta gigi di wajahnya, khususnya di area bawah mata untuk mengurangi rasa perih.

9. Cara membuat gas air mata sendiri adalah dengan menggunakan bawang merah dan petasan. Caranya dengan mengambil air perasan bawang merah, kemudian dicampurkan ke petasan, lalu keringkan mercon hingga bisa dibakar. Saat mercon dibakar akan mengeluarkan asap yang sangat pedih. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.