Sejak Jadi Ketum PSSI, La Nyalla Sudah Kontroversial

PSSI masuk ke masa tergelap, sepak bola Indonesia terpuruk.
Mantan Ketum PSSI, La Nyalla. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 12/12/2018) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tak pernah lepas dari kontroversi. Meski beberapa periode pergantian kepemimpinan, masalah tak tuntas begitu saja.

Saat ini, tersisa cukup banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan Ketua Umum PSSI saat ini, Edy Rahmayadi. 

Sebelum masa jabatan Edy, PSSI dikabarkan terikat utang lewat suntikan dana dari Ketua Umum sebelumnya, La Nyalla Mattalitti yang menjabat pada periode 2013-2015. Ia dikenal sebagai sosok kontroversial dalam dunia politik Indonesia.

Saat dipimpin La Nyalla, PSSI sarat akan politik. Loyalitas pria yang besar di Surabaya itu kepada politisi tertentu, sehingga menyeret PSSI dan sepakbola Indonesia dalam kepentingan pihak di luar sepakbola.

PSSI masuk ke masa tergelap, sepak bola Indonesia terpuruk. Tidak ada prestasi yang bisa di raih, hanya ingatan akan mimpi-mimpi.

Hingga akhirnya menemukan setitik harapan cerah untuk kembali bangkit. Tapi, tetap saja ada polemik tersendiri antara La Nyalla maupun PSSI yang tak kunjung usai.

La Nyalla menempati bangku kepemimpinan PSSI untuk periode yang singkat, masa jabatan 2015-2016 sebelum akhirnya lengser. Padahal seharusnya berakhir pada 2019.

La Nyalla menjadi Wakil Ketua Umum PSSI, menggantikan Farid Rahman. Ia terpilih lewat Kongres Luar Biasa PSSI yang di Surabaya, menang voting 94 suara, dan memastikan berada di tampuk kekuasaan PSSI.

Kala La Nyalla sebagai ketua umum, PSSI sedang dihadapkan sanksi pembekuan yang diberikan oleh Menpora Imam Nahrawi. Hukuman akibat dari kebijakan PSSI soal hasil rekomendasi BOPI yang tak meloloskan Arema dan Persebaya Surabaya.

Aktif Suntik Dana Saat PSSI Dibekukan

Selama PSSI mengalami pembekuan, otomatis seret dalam masalah pendanaan. Kemudian datang La Nyalla yang mengaku bisa memberikan suntikan dana untuk PSSI dan Liga. 

Tak hanya sampai di situ, saat Timnas Indonesia gaji dan operasional staff PSSI tak dibiayai oleh pemerintah, ia turun tangan membayar semua.

La Nyalla diketahui menggelontorkan dana selama PSSI dibekukan sebesar Rp 13,157 miliar, termasuk untuk PT Liga Indonesia dengan angka yang cukup besar mencapai Rp 9,1 miliar. Kini tumbuh menjadi utang yang mesti dituntaskan oleh PSSI. []

Berita terkait