Sedikitnya 50 Tewas Pada Kecelakan Kereta Api di Taiwan

Sedikitnya 50 tewas dan lebih 150 lainnya luka-luka ketika sebuah kereta api cepat yang keluar dari terowongan tergelincir di timur Taiwan
Para petugas penyelamat berada di lokasi kecelakaan kereta yang tergelincir ketika keluar terowongan, Jumat, 2 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP).

Jakarta – Sedikitnya 50 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya luka-luka ketika sebuah kereta api cepat yang keluar dari terowongan, tergelincir di bagian timur Taiwan hari Jumat, 2 April 2021. Di antara korban tewas adalah masinis kereta api dan asistennya. Puluhan orang yang selamat dari kecelakaan itu dirawat di rumah sakit terdekat. Sebagian berada dalam kondisi kritis.

Ratusan penumpang kereta api cepat "Taroko Express" yang sedang melakukan perjalanan dari New Taipei City menuju kota Taitung, di selatan Taiwan, tergelincir di dekat Hualien di pantai timur kota itu. Beberapa laporan mengatakan sebuah truk konstruksi kosong tergelincir menuruni lereng dan menabrak kereta yang bergerak cepat itu.

lokasi kecelakaan ka taiwanLokasi kecelakaan Kereta Api cepat “Taroko Express” di Taiwan, 2 April 2021 (Foto: bangkokpost.com)

Laporan yang tersebar luas mengatakan ada hampir 500 penumpang di dalam kereta api itu, jauh di atas kapasitas 376 kursi di kereta api. Ini menunjukkan bahwa banyak penumpang yang berdiri ketika kecelakaan terjadi.

Namun video yang ditayangkan “United Daily News Taiwan” yang menyertakan pernyataan Direktur Departemen Transportasi Kereta Api Kota Hualien, Wu Jintian, mengatakan bahwa kereta tersebut tidak penuh benar.

tim penyelamat di terowonganTim penyelamat di terowongan di lokasi kecelakaan kereta api yang tergelincir ketika keluar terowongan, di Taiwan, Jumat, 2 April 2021 (Foto: focustaiwan.tw - courtesy of the New Taipei City Fire Department)

Puluhan penumpang terjebak di dalam gerbong kereta yang masih berada di dalam terowongan. Tetapi hingga jam 6.30 Jumat, 2 April 2021, malam waktu setempat tidak ada lagi penumpang yang tersisa di gerbong-gerbong di dalam terowongan. Petugas darurat terlihat mengevakuasi mayat korban dari lokasi kejadian.

Keponakan salah seorang penumpang yang meninggal berbicara dengan VOA sambil menunggu saat mengidentifikasi jenazahnya. “Ia tante saya. Ia bekerja sebagai penjaga toko di pasar basah di Hualien,” ujarnya tentang perempuan berusia 55 tahun yang menjadi korban kecelakaan itu.

petugas evakuasiPetugas mengevakuasi para korban dalam kecelakaan kereta di Taiwan, Jumat, 2 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters).

“Saya menemani ibu saya ke lokasi kejadian. Tim SAR berhasil mengeluarkan mayat para korban dari puing-puing kereta api itu sekitar jam 2 siang hari ini dan ketika itu ada 20-30 petugas yang beroperasi,” tambahnya.

“Saya dan ibu saya tidak dapat mengenalinya karena wajahnya rusak. Satu-satunya hal yang membuat kami masih dapat mengenali identitasnya adalah gelang yang dikenakannya. Saya merasa sangat sedih tapi ini realitas yang harus kami hadapi. Saat ini kami sedang menunggu pihak berwenang memeriksa jenazahnya,” ujarnya.

Seorang pekerja di rumah pemulasaran jenazah di Hualien City, Ku Tsai-Yi, mengatakan pada VOA bahwa mayat mereka yang dievakuasi dari lokasi kecelakaan itu dalam kondisi rusak dan tidak dapat dikenali, termasuk anak-anak. “Mayat yang ditemukan berada dalam kondisi rusak parah, sebagian hancur. Bahkan polisi tidak dapat mengidentifikasi mereka,” ujar Ku.

Sejumlah saksi mata mengatakan para petugas evakuasi masih berada di lokasi hingga jam 8 malam waktu setempat.

tweet presiden taiwanPresiden Taiwan Tsai Ing-wen (Foto: voaindonesia.com)

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyebut kecelakaan itu sebagai “insiden yang memilukan.” “Menanggapi kereta yang tergelincir di Hualien, Taiwan, kami telah sepenuhnya memobilisasi layanan darurat untuk menyelamatkan dan membantu penumpang dan staf kereta api yang terkena dampak,” tulisnya di Twitter. “Kami akan terus melakukan segala yang dapat kami lakukan untuk memastikan keamanan mereka pasca insiden yang memilukan ini.”

Tragedi hari Jumat ini terjadi di dekat lokasi tujuan wisata populer Taman Nasional Taroko. Banyak penumpang kereta api itu adalah wisatawan yang kembali ke rumah untuk merayakan perayaan tahunan “Hari Bersih-besih Pemakaman,” di mana keluarga-keluarga Taiwan mengenang leluhur mereka dengan membersihkan makam dan menyampaikan persembahan (sesaji) bagi mereka (em/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Taiwan Bentengi Pulau Terbesar di Laut Cina Selatan
Militer Taiwan meningkatkan latihan pasukan dan menambah persenjataan pertahanan di pulau terbesar di Laut Cina Selatan yang disengketakan
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara