Sebut C-19 Muncul Gegara LGBT, Pendeta Ini Tewas Akibat C-19

Seorang pendeta asal Amerika mengklaim bahwa pandemi disebabkan akibat gaya hidup LGBT, namun ia sendiri malah meninggal akibat C-19.
Ilustrasi C-19. (Tagar/Pixabay)

Jakarta - Seorang pendeta dan televangelis di Amerika Serikat meninggal dunia terinfeksi C-19, beberapa bulan setelah menyebut pandemi virus corona disebabkan oleh mereka yang melakukan seks di luar nikah dan kelompok LGBT.

Menyadur Independent, Irvin Baxter, pembawa acara Kristen di televisi berjudul 'End of the Age', mengembuskan napas terakhir pada Selasa, 11 November 2020 lalu, usai menjalani perawatan virus C-19.

Tuhan mungkin menggunakan C-19 ini sebagai panggilan peringatan. Virus corona mungkin hak istimewa, saya akan memberi tahu anda sekarang, ada penghakiman yang jauh lebih besar,

Pria yang telah menjalani perawatan di rumah sakit selama satu pekan tersebut, dinyatakan meninggal dunia pada usia 75 tahun. "Irvin pergi dengan meninggalkan hadiah yang besar. Kami merayakan hidupnya, tetapi di saat yang sama, ada kesedihan," ujar Dave Robbins, pembawa acara 'End of the Age'.

Pada Maret 2020 lalu, Baxter menyatakan pandemi virus ini muncul sebagai buntut dari gaya hidup berdosa. Perilaku yang mengakibatkan C-19 ini, menurut Baxter, seperti hubungan seksual pranikah dan hubungan sesama jenis.

Lebih jauh, pendeta yang berbicara di acara 'The Jim Bakker Show' ini, mengatakan kebanyakan pengantin di AS tidak perawan saat mereka menikah. Pendeta itu mengatakan bahwa orang-orang dengan gaya-gaya hidup berdosa seperti yang ia maksud, tidak akan mendapatkan berkah dari Tuhan.

"Tuhan mungkin menggunakan C-19 ini sebagai panggilan peringatan. Virus corona mungkin hak istimewa, saya akan memberi tahu anda sekarang, ada penghakiman yang jauh lebih besar," katanya.

Tahun lalu, pendeta yang dilaporkan mendukung Presiden AS Donald Trump itu mengatakan kritik terhadap presiden adalah perbuatan setan, sebagaimana dilaporkan Right Wing Watch. Disebutkan, Baxter meninggal dunia di hari ketika Amerika Serikat mencatatkan hampir 240.000 warganya meninggal dunia akibat virus C-19. []

Baca juga:

Berita terkait
Belasan Pendeta HKBP Datangi Badan Otorita Danau Toba
Sejumlah pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dari Distrik III Toba mendatangi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba.
Infografis: Nama Presiden Amerika dari Pertama sampai Joe Biden
Joe Biden akan menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat dalam sejarah negara adidaya tersebut setelah menang dari rivalnya Donald Trump.
Covid-19 di Amerika Serikat Tembus Angka 5 Juta
Ketika pandemi Covid-19 berkecamuk di China banyak negara yang anggap remeh, seperti Amerika Serikat, tapi kini kasus Covid-19 di AS tembus 5 juta
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.