Sebulan Diresmikan, Talut Longsor Jembatan Ambrol di Bantul

Jembatan bailey di Imogiri Bantul ambrol setelah talut di kanan kiri jembatan longsor. Jembatan tersebut baru sebulan diresmikan.
Jembatan bailey di Imogiri Bantul ambrol setelah talud di kanan kiri jembatan longsor. Jembatan tersebut baru sebulan diresmikan. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Bantul – Hujan yang mengguyur dari Senin malam selama lebih tiga jam mengakibatkan talut di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta longsor. Dampaknya, jembatan yang menghubungkan Jalan Raya Siluk-Panggang ambrol. Padahal jembatan ini baru diresmikan sebulan lalu.

Budi Raharja, 36 tahun, warga Selopamioro, Imogiri mengatakan, kronologi ambrolnya talut jembatan bailey ini tidak ada yang mengetahui pasti karena terjadi pada dini hari. "Yang jelas hujan deras yang mengguyur dari pukul 23.00 malam sampai jam 01.30 dini hari terus jebol," katanya, Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga:

Setelah ambrolnya jembatan talut tersebut ditutup oleh warga. Langkah ini dilakukan agar tidak membahayakan warga atau pengendara yang melintasi.

Dia mengatakan, keberadaan jembatan ini sangat penting untuk aksesbilitas warga karena memang sebagai lalu lintas warga di Kabupaten Bantul menuju Gunungkidul atau sebaliknya. "Jembatan ini merupakan akses utama, kalau istilahnya kalau mau dialihkan ya cukup jauh, jauh banget, bisa lebih 2 jam,” kata Budi.

Talud Jembatan di Bantul AmbrolJembatan bailey di Imogiri Bantul ambrol setelah talud di kanan kiri jembatan longsor. Jembatan tersebut baru sebulan diresmikan. (Foto: Tagar/Faya Lusaka Aulia)

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul Dwi Daryanto mengatakan, jembatan bailey ini dibangun sementara karena jembatan utama Kenet yang berada di sebelah kiri mengalami kerusakan setelah ambrol pada Februari 2020. Sedangkan jembatan bailey yang berbahan baja ringan yang membentang di atas anak Sungai Oya tersebut baru selesai dibangun satu bulan lalu.

Yang jelas hujan deras yang mengguyur dari pukul 23.00 malam sampai jam 01.30 dini hari terus jebol," katanya.

Hingga kini pembangunan jembatan sementara itu masih dalam masa pemeliharaan rekanan. "Jembatan utama akan segera dibangun secara permanen tahun depan kalau anggaran dari pemerintah sudah turun,” katanya saat meninjau langsung ke lokasi.

Sementara itu, staf Bidang Bina Marga DPUPESDM DIY, Dasroni mengatakan jembatan bailey merupakan semi permanen sebagai pengganti jembatan Kenet. Anggarannya sekitar Rp 250 juta. Jembatan tersebut selesai dibangun bulan lalu dan sudah diserahterimakan. Akan tetapi, saat ini masih dalam masa pemeliharaan oleh rekanan.

Baca Juga:

Pihaknya meminta rekanan untuk memperbaiki kembali talut jembatan tersebut agar tidak membahayakan bagi pengguna jalan. DPUPESDM sebenarnya sudah berencana membangun jembatan permanen untuk menggantikan jembatan Kenet yang dianggap sudah tua. "Tahun depan diusulkan jembatan permanen dengan anggaran Rp 9 miliar," ujar dia. []

Berita terkait
Akses Terhambat Akibat Talud Longsor di Kulon Progo
Talud ambrol mmenutup sebagian ruas jalan membuat akses warga di Kulon Progo, Yogyakarta terhambat.
Longsor Terjang Dua Rumah hingga Rata Tanah di Kulon Progo
Tanah longsor terjadi di Kulon Progo, Yogyakarta. Dua rumah tertimbun longsor hingga rata dengan tanah.
Tanah Longsor di Kulon Progo Timbun Jalan di Desa Gerbosari
Tanah longsor di Kulon Progo menimbun jalan desa di Gerbosari. Warga terpaksa melewati jalan lain.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.