Yogyakarta - Sebanyak 29 Kelurahan dan 15 Puskesmas di Kota Yogyakarta sudah menjadi lokasi penyebaran nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia. Nyamuk ini sendiri terbukti efektif menekan perkembangan nyamuk Aedes aegypti penyebab munculnya demam berdarah dangue (DBD) di masyarakat.
Peneliti Utama dari World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH., PhD menyampaikan bahwa selama ini banyak cara yang telah dilakukan untuk menekan DBD, mulai dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), 1 Rumah 1 Jumantik, dan fogging.
Saat ini di Kota Yogyakarta, untuk melengkapi berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, WMP Yogyakarta melakukan pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia untuk mengurangi kasus DBD.
Baca Juga:
Dia mengatakan, mengembangkan teknologi Wolbachia, yang telah terbukti efektif menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. "Manfaat nyamuk ber-Wolbachia yang telah dirasakan warga di wilayah pelepasan saat penelitian yang selanjutnya kami perluas sebarannya ke wilayah yang belum mendapat nyamuk ber-Wolbachia,” papar Adi Utarini dalam siaran persnya yang diterima Tagar, Selasa, 16 November 2020.
Prof. Uut, sapaan akrabnya, mengungkapkan penelitian selama 3 tahun telah menunjukkan hasil efikasi Wolbachia, bahwa Wolbachia efektif menurunkan 77 persen kejadian dengue di area intervensi dibandingkan dengan di area pembanding. Setelah penelitian pengendalian dengue tersebut berakhir, WMP bersama Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sedang melakukan perluasan manfaat Wolbachia di area intervensi di Kota Yogyakarta.
Manfaat nyamuk ber-Wolbachia yang telah dirasakan warga di wilayah pelepasan saat penelitian yang selanjutnya kami perluas sebarannya ke wilayah yang belum mendapat nyamuk ber-Wolbachia.
“Ribuan ember berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dititipkan di rumah penduduk, kurang lebih selama 4 – 6 bulan, hingga persentase Wolbachia established di angka 60 persen,” jelas Prof Uut.
Saat ini, ungkap dia, perluasan manfaat Wolbachia melalui penitipan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di rumah penduduk dan fasilitas umum sudah berlangsung di 29 Kelurahan di 15 Puskesmas pada area kontrol di Kota Yogyakarta. Setelah pelepasan Wolbachia, akan dilanjutkan dengan monitoring persentase Wolbachia di area pelepasan.
Baca Juga:
Selain itu, WMP Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dan Puskesmas sebagai mitra kegiatan, mengembangkan data dan informasi secara bersama-sama agar pelaksanaan perluasan manfaat Wolbachia berjalan dengan efisien. Salah satu data dan informasi yang dibagikan adalah data monitoring kasus demam berdarah, sehingga nantinya bisa dilihat bagaimana dampak pelepasan Wolbachia terhadap penurunan kasus dengue.
Dia menambahkan, walaupun di Kota Yogyakarta sudah mendapatkan intervensi teknologi Wolbachia yang efektif menurunkan dengue, namun masyarakat masih perlu senantiasa waspada terhadap munculnya DBD terlebih pada musim penghujan ini yang dipastikan jumlah kasusnya meningkat.
“Dari aspek manusianya untuk mencegah dengue adalah dengan menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dengan asupan gizi yang seimbang, olah raga rutin, dan istirahat yang cukup,” pesan dia. []