Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar meminta Pemerintah menggratiskan biaya rapid tes. Penggratisan ini perlu mengingat tidak hanya tes ini semakin diperlukan,tapi terutama karena biaya rapid tes cukup mahal bagi kalangan masyarakat bawah.
Solusinya, ujar Marwan, tidak bisa lain segenap jajaran pemerintah, kementerian serta kelembagaan dan BUMN sampai pemerintah daerah khususnya tim penanganan Covid-19 mesti benar-benar menggratiskan masalah biaya rapid test dan test PCR Swab buat rakyat biasa. “Ini demi misi memberikan poteksi dan bantuan kepada warga masyarakat yang membutuhkan tes cepat,” kata mantan Menteri Daerah tertinggal itu, Senin, (13/7/2020).
Persoalannya banyak warga masyarakat mengeluhkan mahalnya biaya tes-tes itu.
Dua pekan terakhir Tim Satgas Penanganan Covid-19 di pusat maupun beberapa daerah tertentu melaporkan terjadi peningkatan kasus orang positif Covid-19. Rata-rata ditemukan sekitar 2000-an positif terserang virus Corona per hari. Kondisi ini membuat semakin diperlukannya tes cepat (rapid test) maupun tes lebih akurat-intensif alias polymerase chain reaction (PCR) Swab buat mendeteksi penularan virus Corona.
Persoalannya banyak warga masyarakat mengeluhkan mahalnya biaya tes-tes itu. Biaya tes cepat yang semula Rp 150 ribu- Rp 200 ribu, saat ini sudah meroket sampai Rp 500 ribu lebih per orang sekali tes di sejumlah daerah. "Apalagi buat biaya test PCR yang memang lebih mendalam atau akurat hasilnya, pekan lalu saya menemukan fakta orang harus ngeluarkan biaya sampai Rp 2 juta lebih per orang per sekali tes PCR. Sama saja periksa di rumah sakit negara maupun swasta. Mohon maaf, bagi kalangan rakyat kecil seperti pedagang pasar tradisional atau pekerja lepas harian, tukang ojek, dan para sopir mana mungkin dengan penghasilan pas-pasan mereka mudah memeriksakan diri terkait virus Corona?" kata Marwan. Di China, menurut dia, biaya tes ini jika dikurskan hanya sekitar Rp 50 ribu.
Marwan Jafar yang juga mantan Ketua Fraksi PKB ini juga mengingatkan, alokasi pembiayaan atau APBN untuk penanganan Covid-19 secara nasional juga sudah dinaikkan dari semula Rp 78,51 triliun menjadi Rp 87,55 triliun. Ia meminta jangan sampai ada pihak-pihak yang mengail "di air keruh," mengambil, kesempatan dalam situasi pandemi ini.
Menurut dia, pihaknya mengapresiasi pemerintah daerah yang aktif "menjemput bola," mencari dan merawat mereka yang terkena virus Corona.
Marwan juga mengajak segenap warga masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti selalu bermasker, jaga jarak fisik dan sering cuci tangan serta tidak menganggap remeh serta tetap waspada soal penularan virus Corona. Terutama saat berada di moda transportasi umum, rumah sakit, pasar tradisional serta tempat tertutup seperti ruang perkantoran serta restoran. []