SBY Sarankan Jokowi Banyak Sosialisasi Omnibus Law

SBY menyarankan Jokowi untuk lebih sering menjelaskan RUU Omnibus Law Cipta Kerja kepada publik.
Presiden Jokowi bertemu SBY di Istana Merdeka, Kamis, 10 Oktober 2019. (Foto: Facebook/Presiden Joko Widodo)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyarankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk lebih sering menjelaskan rancangan undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja kepada masyarakat.

"Pak SBY menginginkan agar pemerintah menjelaskan secara utuh kepada masyarakat. Kalau misal Presiden tidak bisa, bisa dilakukan oleh Menko Perekonomian, secara gamblang dijelaskan agar semua pihak bisa mengerti," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, 6 Maret 2020.

Menurut Syarief, SBY menilai penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja lantaran pemerintah kurang aktif dalam sosialisasi. Oleh karena itu, SBY menyebut komunikasi itu penting dalam menyukseskan draf tersebut di parlemen.

Tapi kalau ada yang perlu diperbaiki, Partai Demokrat siap memberikan masukan.

Syarief mengatakan partai berlambang mercy itu ingin Omnibus Law memiliki semangat untuk untuk menyejahterakan masyarakat. Maka dari itu, kata dia, SBY akan mendukung RUU tersebut dengan syarat juga didukung oleh masyarakat umum. 

"Kami yakin kalau rakyat mengerti dan memang betul-betul ada keberpihakan kepada rakyat, tentu Partai Demokrat akan mendukung. Tapi kalau ada yang perlu diperbaiki, Partai Demokrat siap memberikan masukan," tutur Syarief.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Kamis, 5 Maret 2020. Kedua tokoh tersebut membahas beberapa hal, diantaranya penjelasan Omnibus Law dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Usai pertemuan itu, SBY mengaku pertemuan dengan Airlangga hari ini untuk menyamakan pandangan terkait dua hal tersebut. Termasuk peluang koalisi di beberapa daerah dalam Pilkada 2020.

"Mari kita membangun kebersamaan untuk membangun negara kita. Pertemuan ini adalah pertemuan politik pertama antara Partai Demokrat dan partai lain, juga sejak kehilangan orang yang paling saya cintai yaitu Ibu Ani Yudhoyono," ujar SBY, Kamis, 5 Maret 2020. []

Berita terkait
Kasus Jiwasraya, SBY: Kenapa Saya Dipersalahkan?
Susilo Bambang Yudhoyono mengaku merasa tak terusik ketika Presiden Jokowi menyatakan permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak 10 tahun lalu.
Gerindra: Rusak Negara Ini Kalau Penuhi Selera SBY
Wakil Ketua Komisi III yang membidangi Hukum DPR dari Partai Gerindra, Desmond J. Mahesa mengkritisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal Jiwasraya.
Gara-gara Natuna, Jokowi Disarankan Mengutus SBY
Klaim wilayah perairan Natuna oleh China, menimbulkan ketegangan. Disarankan Presiden RI Jokowi mengutus SBY karena kaya pengalaman.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.