Jakarta, (Tagar/9/3) - Setelah sekian lama terkesan ada ketegangan hubungan politik antara mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (9/3) siang, kesan itu lebur berkat pertemuan keduanya di istana.
Saat ditanya wartawan apa yang dirasakannya setelah keinginannya bertemu Presiden Jokowi terlaksana, SBY tersenyum lebar.
“Saya bersukur dan bergembira. Sekali lagi bisa saling menjalin komunikasi, beliau juga mengingatkan, tadi Pak Djoko Suyanto juga mengingatkan, indahnya transisi dari saya ke beliau, tradisi politik yang baik tentu ini terus berlanjut di masa yg akan datang. Jadi perasaan saya bersyukur dan gembira," katanya.
SBY mengutarakan keinginannya, hendaknya ada semacam klub yang mewadahi komunikasi antara presiden dengan para mantan pemimpin negeri ini. Pertemuan yang hangat diselingi senyum dan tawa antara presiden ke tujuh dan presiden ke enam Indonesia itu kerap diselingi seloroh keduanya. SBY berseloroh ingin ada klub khusus antara Presiden dan para mantan presiden.
"Ini kalau ada klub presiden dan mantan presiden 'kan baik, seperti ini kita bisa saling berkomunikasi," kata Ketua Umum Partai Demokrat SBY.
Dengan adanya wadah itu, katanya, tidak perlu ada miskomunikasi dan misinformasi antara pemimpin bangsa dan mereka yang pernah memimpin bangsa ini. Selorohnya itu ditanggapi tawa ringan oleh Presiden Jokowi
SBY berkesempatan bertemu Presiden Jokowi setelah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan meminta jadwal kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sebelumnya Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menelepon Mensesneg Pratikno pada 7 Maret 2017 saat Pratikno sedang mengurus penyelenggaraan KTT IORA di JCC.
Hinca meminta Mensesneg untuk memberikan waktu khusus kepada SBY agar bisa bertemu Presiden Jokowi yang kemudian ditetapkan waktunya pada 9 Maret 2017. (rif/ant)
