Sawah Tergenang Banjir, Pemkab Kudus Kerahkan 8 Pompa Penyedot

Untuk mengatasi air yang menggenangi sawah akibat banjir, pemda Kudus menerjunkan 8 pompa penyedot air.
Plt Bupati Kudus, HM Hartopo tinjau lokasi pompa penyedot genangan banjir di sawah Desa Kirig Kecamatan Mejobo. (Foto: Tagar/Nila)

Kudus - Pemerintah Kabupaten Kudus terus memberikan upaya penanganan banjir di beberapa wilayah terdampak limpasan akibat meluapnya debit air sungai.

Diantaranya menerjunkan sejumlah mesin pompa air untuk penyedotan volume air yang merendam persawahan desa Kirig Kecataman Mejobo dan Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu Kudus.

Ini merupakan program kita untuk memberikan kontribusi kepada petani yang terdampak banjir.

Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M. Hartopo didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Catur Sulistiyo dan Kalakhar BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Mejobo Muhammad Fitriyanto saat meninjau proses penyedotan air banjir di Desa Kirig Kecamatan Mejobo, Senin, 22 Februari 2021.

"Ini merupakan program kita untuk memberikan kontribusi kepada petani yang terdampak banjir. Bagaimana kita mengupayakan penanggulangan banjir di area persawahan melalui Dispertan dan Pangan. Kita menerjunkan enam buah pompa untuk menyedot genangan banjir di persawahan yang mencapai 45 hektare di kawasan Mejobo.

Hartopo berharap dengan diterjunkannya enam buah mesin pompa akan mengurangi volume air yang menggenangi area persawahan dan pemukiman.

"Semoga cepat surut, dengan diterjunkanya mesin pompa ini diharapkan dapat mengurangi debit air, mengingat speed dari mesin pompa ini dapat mencapai 1000 kubik per menit. Selain Disini, ada 2 mesin pompa lagi digunakan di Setrokalangan untuk menyedot 20 hektare persawahan yang terendam," jelasnya.

Hartopo menambahkan, yang menjadi permasalahan adalah debit air di sungai Jeratun dan Juwana masih tinggi sehingga dibutuhkan waktu untuk mengalirkan limpasan genangan air.

"Kita alirkan limpasan air ini ke sungai Jeratun dan sungai Juwana, namun yang jadi kendala adalah debit air sungai tersebut masih tinggi, tentunya membutuhkan waktu lebih untuk dapat menampung volume air dari pompa ini sambil kita evaluasi hasilnya. Semoga intensitas hujan nanti tidak setinggi kemarin sehingga kita dapat melihat hasil dari upaya yang telah kami lakukan," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Catur Sulistiyo mengatakan bahwa pemompaan debit air ini merupakan tindak lanjut dari arahan Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M. Hartopo sebagai upaya mengurangi debit air yang merendam persawahan.

"Hasil dari koordinasi dan arahan beliau pak Bupati, kami dari Dispertanpangan bekerjasama dengan BPBD Kudus  melakukan pompanisasi yang difokuskan diarea persawahan sebagai upaya untuk mngurangi volume air yang menggenang," jelasnya.

Dirinya menambahkan, target yang diperlukan untuk memompa area persawahan baik itu di kecamatan mejobo ataupun kecamatan Kaliwungu kurang lebih 2 pekan.

"Kami targetkan waktu 10 hari untuk pompanisasi sambil melihat perkembanganya, jika dirasa berhasil akan kami lanjutkan ke daerah lain, jika kurang berhasil kami akan hentikan sementara sambil mengevaluasi dampak yang terjadi pada lingkungan," terangnya.

Untuk diketahui, akibat banjir yang melanda area persawahan, Pemerintah kabupaten Kudus mengupayakan bantuan berupa bantuan pangan, Pencairan asuransi pertanian, dan Pompanisasi, dan bantuan bibit tanaman. []

Berita terkait
Ditinggal Belanja, Rumah Warga Getasrabi Kudus Ludes Terbakar
Ditinggal pemilik belanja material, sebuah rumah di Desa Getasrabi, Kecamatan Gabog ludes terbakar.
Kronologi Tukang Cat Kudus Jatuh dari Lantai 3 Pondok Jekulo
Seorang tukang cat di Kabupaten Kudus meninggal dunia usai terjatuh dari Lantai 3 Pondok Pesantren Sirajul Hanan. Ini penyebabnya.
Pelaku Pencurian Viral di Jati Kulon Kudus Diringkus Polisi
Aksi pencurian HP di Jati Kulon Kudus viral di media sosial karena terekam CCTV. Polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku.