Saut Sirait: Untung Ada GMKI Isi Kekosongan Gereja Bicara Kebangsaan

"Untunglah ada GMKI yang mengisi kekosongan peranan gereja dalam konteks kebangsaan," ujar Saut.
Diskusi dengan tema 'Gereja Bicara Bangsa' yang diselenggarakan GMKI Cabang Medan, di Meda, Sabtu (9/9) lalu. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 11/9/2017) - Mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelanggara Pemilu Pdt. Saut Sirait mengatakan secara umum gereja-gereja di Indonesia belum merumuskan teologi kebangsaan. Hal ini mengakibatkan ada kegamangan dalam organisasi gereja dalam menyikapi masalah-masalah kebangsaan.

"Untunglah ada GMKI yang mengisi kekosongan peranan gereja dalam konteks kebangsaan," ujar Saut saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Gereja Bicara Bangsa" yang diselenggarakan GMKI Cabang Medan di Medan, Sabtu (9/9) lalu.

Saut menambahkan Alkitab berbicara banyak tentang bangsa dan bentuk-bentuk pengelolaannya. Karena itu orang Kristen harus terlibat secara aktif dalam kehidupan berbangsa. Lebih lanjut Saut menyatakan organisasi-organisasi Kristen perlu berperan aktif dalam menghilangkan primordialisme di Indonesia.

"Kalau primordialisme sudah lenyap, kita tidak perlu takut bersaing dengan bangsa-bangsa lain," ujarnya.

Pembicara lainnya, Penrad Siagian mengakui adanya kekikukan gereja dalam menghadapi problematika kemajemukan di Indonesia. Hal ini, menurut sekretaris eksekutif bidang KKC PGI itu, menyebabkan peranan umat Kristen sering dilupakan dalam sejarah pembangunan bangsa.

"Kalau gereja tidak mampu menyesuaikan diri dalam dinamika kehidupan berbangsa maka gereja akan semakin dinafikan oleh bangsa ini," tegas Penrad. (Fet)

Berita terkait
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.