Jakarta - Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN), Budi Gunadi Sadikin menyatakan pemerintah terus meningkatkan penyerapan anggaran program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya perlindungan dan bantuan bagi masyarakat. Dia menjelaskan, hal itu dilakukan agar bisa menggerakkan ekonomi Indonesia.
Budi menyebut, ada 3 prioritas Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Yakni Indonesia Sehat yang menjadi fokus satuan tugas penanganan Covid-19, sementara Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh menjadi fokus Satgas PEN.
Dari perlindungan sosial ada Rp 9,9 triliun tambahan, paling besar di bantuan sosial tunai non-Jabodetabek dan juga di Kartu Prakerja
Ia menuturkan, dari fokus Satgas PEN itu, ada 4 poin yang menjadi prioritas utamanya. Pertama, perlindungan sosial, yang kedua Usaha Kecil dan Mikro Menengah (UMKM), ketiga program-program kementerian lembaga dan Pemda, serta keempat program-program yang membantu pembiayaan korporasi di masa pandemi.
"Pencairan program-program pemulihan ekonomi nasional cukup besar. Dari perlindungan sosial ada Rp 9,9 triliun tambahan, paling besar di bantuan sosial tunai non-Jabodetabek dan juga di Kartu Prakerja yang sudah berjalan kembali," ucap Budi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2020.
Lebih lanjut, ia menambahkan, dari perlindungan sosial saja, rincian yang tersalurkan pada program-program utamanya yakni Program Keluarga Harapan (PKH).
Menurutnya, hingga saat ini pemerintah telah membantu 10 juta keluarga, dengan penyerapan 71 persen atau Rp 26,6 triliun rupiah dari pagu anggaran Rp 37,4 triliun, terjadi pertumbuhan 11 persen dibandingkan bulan Juli.
"Sementara Program Kartu Sembako telah membantu 20 juta keluarga, dengan penyerapan Rp 26,3 triliun atau 60 persen dari anggaran Rp 43,6 triliun, meningkat 13 persen dari bulan sebelumnya," ujar dia.
Selain itu, kata Budi, program Bansos tunai dan non tunai telah membantu 10,9 juta keluarga, dengan penyerapan 62 persen, atau Rp 24,2 triliun, dari alokasi anggaran Rp 39,2 triliun.
- Baca juga: PKS: Kemampuan Ilmuwan di Indonesia Kurang Dihargai
- Baca juga: DPR: Indonesia Tak Berdaulat Soal Kefarmasian
"Untuk bulan Agustus ini, penyerapan program ini diperluas ke dua wilayah, yakni Rp 20,7 triliun untuk Non Jabodetabek dan Rp 3,5 triliun untuk Jabodetabek sehingga jika dibandingkan bulan sebelumnya terjadi peningkatan sebanyak 47 persen. program BLT dana desa sudah dirasakan manfaatnya oleh 8 juta keluarga, dengan penyerapan 30 persen atau Rp 9,6 triliun dari pagu anggaran Rp 31,8 triliun rupiah, tumbuh 19,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya, " ucap Budi.[]