Sariawan Bisa Memicu Kanker Mulut

Menganggap remeh sariawan berkepanjangan akan berujung pada kanker rongga mulut yang mematikan.
Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, Phd menjelaskan kanker rongga mulut berawal dari sariawan yang berkepanjangan. (Foto: Tagar/Santi Sitoru).

Jakarta, (Tagar 16/12/2018) - Perubahan bentuk, warna, tekstur merupakan tanda-tanda awal kanker mulut. Kanker mulut terjadi secara perlahan, sering tidak disadari. Dalam kurun waktu 3 sampai 10 tahun akan menjadi kanker, parahnya berujung pada kematian.

Sebagian besar aktivitas didukung oleh mulut, seperti mengunyah makanan dan menelan minuman. Bahkan, sering tidak menyadari pentingnya kebersihan mulut, nantinya akan menyebabkan kanker mulut. 

"Kanker mulut itu gak ucuk-ucuk muncul begitu saja, awalnya kita akam merasa luka dilidah dan lukanya gak sembuh selama satu bulan, nah itu harus langsung dibawa ke dokter," ujar Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, Drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, Phd kepada Tagar News, (13/12) .

Kanker mulut sering dianggap remeh, karena awalnya luka kecil dan dianggap sariawan. Jika didiamkan akan menjadi kanker mulut yang sangat menyeramkan.," kata dokter spesialis mulut itu.

Kanker mulut sebelumnya jarang terdengar, sekarang menjadi perhatian khusus dunia kesehatan. Pada 2012 World Human Organizational (WHO) mengatakan bahwa kanker mulut peringkat keenam sebagai penyakit yang mematikan di dunia. 

Hal ini yang mendorong Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia (ISPMI) melakukan sosialiasasi betapa pentingnya menjaga kebersihan mulut. Penderita kanker mulut di Indonesia pada tahun 2012 tercatat 5.329 dan diproyeksikan akan meningkat 21,5% pada tahun 2020. 

Melihat kondisi tersebut WHO mengatakan yang menjadi perhatian khusus bagi para perokok, peminum alkohol dan mengunyah tembakau dapat menyebabkan kanker mulut dengan tingkat bertahan hidup selama 3 tahun.

"Jumlah peningkatannya berkisar 300.000 orang dan 50% dari jumlah tersebut meninggal dunia. Jadi Indonesia itu berkontibusi sebesar 11%," tambahnya.

Untuk itu para ISPMI menghimbau untuk semua warga Indonesia melihat tingkat kematian yang meningkat untuk melakukan pemeriksaan mulut sendiri (SaMuRi), slogan yang disahkan oleh Menteri Kesehatan Minggu (9/12). 

Berita terkait
0
Lionel Messi Bawa Bisnis Bagus untuk PSG
Presiden PSG, Nasser al Khelaifi, mengkonfirmasi kepada MARCA bahwa Leo telah menguntungkan di musim pertamanya di PSG