Saran Wagub Jabar untuk Petani Garam Cirebon

Wakil Gubernur Jawa Barat memberikan saran kepada petani garam Cirebon agar garam hasil produksi mereka bisa tembus pasaran.
Produksi garam rakyat Cirebon. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jabar)

Cirebon – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyarankan para petani garam di Cirebon untuk meningkatkan beberapa hal agar hasil produksi mereka bisa diterima di pasar modern

Hal ini disampaikan Uu sapaan Uu Ruzhanul Ulum ketika meninjau Sentra Garam Rakyat Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Selasa, 10 November 2020.

Pertama yakni pengemasan. Menurut UU pengemasan garam produksi petani Cirebon masih perlu ditingkatkan. Ia menyebutkan garam petani Cirebon yang masuk ke dalam paket bansos diketahui banyak dikembalikan oleh penerima.

“Hampir 30 persen direject karena ada yang (kemasannya) bocor, ada yang segala macam. Berarti itu kan pengepakan yang kurang," ujar Uu.

Hal lain yang perlu ditingkatkan, kata Uu, kebersihan garam yang dapat ditingkatkan pada saat proses pengolahan di tambak. Petani harus lebih sabar memanen agar kualitasnya bagus, ketimbang buru- buru tapi hasilnya jelek.

"Alasan mereka cepat panen karena kebutuhan ekonomi. Tetapi sebaliknya kalau ditunda sekian hari itu ekonomi bisa lebih meningkat. Artinya sabar dulu untuk menunggu kualitas," katanya.

Ini merupakan bagian dari upaya memberdayakan petani garam yang saat ini sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Terakhir, para petani harus sudah mulai mengurus legalitas produk garam, di antaranya sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia, serta izin dari Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) terkait kandungan yodium yang pas.

"Kalau ini semua sudah terpenuhi termasuk kemasan, mungkin (garam rakyat) bisa masuk ke supermarket besar, ke pasar-pasar yang memang memiliki standar tertentu, termasuk pemerintah," kata Uu.

Dua perusahaan garam rakyat di Cirebon yakni CV Sanutra Utama dan CV Sari Jaya Garam Mandiri. Kedua perusahaan ini memasok garam untuk keperluan bansos provinsi tahap ketiga. 

Ini merupakan bagian dari upaya memberdayakan petani garam yang saat ini sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Penyebab Turunnya Produksi Garam Rakyat di Cirebon

Baca juga: Manfaat Air Garam untuk Mengatasi Jerawat

Kabupaten Cirebon memang menjadi setra garam Jabar. Pada 2016, Cirebon pernah menyandang predikat sebagai tambak garam terluas di Indonesia dengan 3.858 hektare dan produktivitas per hektarenya 130 ton.

Selain Cirebon, Indramayu juga menjadi andalan yang kala itu luasannya mencapai 2.741 hektare. Berada di antaranya Madura, Jawa Timur dengan luas 3.064 hektare. []

Berita terkait
Penyebab Turunnya Produksi Garam Rakyat di Cirebon
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi turunnya produksi garam para petani garam di Cirebon.
Manfaat Air Garam untuk Mengatasi Jerawat
Air garam ternyata menjadi bahan alami yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat yang mengganggu. Berikut penjelasannya.
Siasat Pemerintah Dongkrak Produksi Garam Nasional
Pemerintah terus mengupayakan sejumlah langkah guna mendorong produktivitas petani garam nasional
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.