Jakarta - Santri akan dilibatkan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dalam pengawasan partisipatif Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Purworejo. Santri tersebut berasal dari 10 pondok pesantren (ponpes) di Purworejo.
Ketua Bawaslu Purworejo Nur Kholiq mengatakan keikutsertaan para santri dalam pengawasan di Pilkada 2020 Purworejo dapat memperkuat ragam kontrol di wilayah bagian selatan Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Hal itu, kata Kholiq, modal besar Bawaslu untuk mengawal pelaksanaan Pilkada 2020 agar terselenggara secara demokratis dan berintegritas. Termasuk bagian dari pendidikan politik kepada masyarakat.
"Kerelawanan dalam pengawasan pemilu seperti yang dilakukan para santri ini punya arti yang sangat penting bagi Bawaslu," kata Kholiq dalam keterangan tertulis diterima di Magelang, Jumat 15 November, seperti dilansir dari Antara.
Dilibatkannya santri dalam pengawasan partisipatif Pilkada 2020 Purworejo atas prakarsa Bawaslu Purworejo bekerja sama dengan wadah para putra kiai di wilayah itu, Ballgiez Purworejo.
Hukum agama jelas bahwa politik uang hukumnya haram. Kita semua santri siap melawan politik uang.
Deklarasi kemitraan Bawaslu-santri setempat melalui Program Jelajah Alam Santri Mengawasi diselenggarakan di kawasan wisata Bukit Sikepel, Desa Jati, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Kamis 14 November 2019.
Pada kesempatan itu, Presiden Ballgiez Purworejo Habib M. Faqih Muqoddam Al Ba'bud memimpin penyampaian deklarasi, antara lain para santri siap terlibat dan membantu Bawaslu Purworejo dalam mengawasi dan mengawal pilkada setempat.
Selain itu, kata Faqih, jaringan santri Purworejo siap memerangi hoaks, ujaran kebencian, dan praktik politik uang. "Hukum agama jelas bahwa politik uang hukumnya haram. Kita semua santri siap melawan politik uang," ujarnya.
Dia juga menyebut bahwa sejarah telah mencatat kiprah santri terhadap negeri. Bahkan, sejak Indonesia belum merdeka, santri mempunyai kontribusi besar dalam melahirkan dan membangun bangsa dan negara.
Kini, kata Faqih, Bawaslu memanggil para santri untuk terlibat mengawal pilkada yang bersih, jujur, adil, dan demokratis.
"Kami tegaskan siap untuk bermitra dengan Bawaslu," katanya.
Setelah deklarasi tersebut, katanya, jaringan santri yang dikoordinasikan Ballgiez siap menyampaikan laporan apabila menemukan adanya dugaan pelanggaran.
Terkait dengan pesan pengawasan partisipatif tersebut, pihaknya akan menyampaikan kepada santri-santri lainnya di Kabupaten Purworejo.
Bawaslu Purworejo sedang mengembangkan gerakan pengawasan partisipatif, terutama terkait dengan pilkada setempat tahun depan, dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat sipil.
Sebelumnya, Bawaslu setempat membentuk tiga desa pengawasan dan tiga desa antipolitik uang, terkait dengan persiapan Pilkada 2020 Kabupaten Purworejo.