Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan wisata berbasis vaksin mempercepat kebangkitan ekonomi Indonesia ditengah situasi pandemi Covid-19.
"Wisata vaksin adalah bentuk ikhtiar dari Kemenparekraf agar tercapai herd imunity secara nasional, dengan berkolaborasi bersama dunia pariwisata agar lapangan kerja di sektor parekraf bisa kembali bangkit," tulis Sandiaga dalam unggahan Instagramnya, Jumat, 23 Juli 2021.
Ia mengatakan vaksin yang diberikan merupakan vaksin gratis, agar para pelaku wisata bebas dari Covid-19 dan dan dapat pengalaman wisata yang menyenangkan.
Wisata vaksin adalah bentuk ikhtiar dari Kemenparekraf agar tercapai herd imunity secara nasional dengan berkolaborasi bersama dunia pariwisata agar lapangan kerja di sektor parekraf bisa kembali bangkit.
"Vaksin yang diberikan tetap gratis, namun kita hadirkan juga pengalaman wisatanya. Seperti yang akan kita canangkan di Bali dan kemarin sempat juga viral lokasi vaksinasi di Gunung Kidul," ujarnya.
Dalam merealisasikan upaya ini, pihaknya mempercepat pendistribusian vaksin dan juga mengkonversi gedung-gedung Poltekpar dan Badan Otorita yang berada dalam naungan Kemenparekraf.
"Untuk mempercepat pendistribusian vaksin, kami juga mengkonversi gedung-gedung Poltekpar dan Badan Otorita yang berada dalam naungan Kemenparekraf menjadi sentra vaksinasi," ujarnya.
Sebelumnya Memparekraf mencanangkan Provinsi Bali akan menjadi pilot project dalam melakukan wisata berbasis vaksin atau vaccine based tourism.
Vaksin untuk wisatawan mancanegara akan dikemas dalam bingkai vaksin mandiri sehingga tidak akan mengambil porsi vaksin gratis untuk warga Indonesia.
Dan program wisata vaksin sendiri, lanjut Sandiaga, merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut karena, berdasarkan data yang dimilikinya, masyarakat Indonesia tergiur dengan wisata berbasis vaksin di luar negeri seperti Amerika.
"Sudah terpantau big datanya, bahwa masyarakat indonesia sangat tergiur dengan wisata vaksin ke luar negeri, termasuk ke Amerika yang jauh di sana dengan diberi iming-iming vaksin Pfizer, Moderna, silakan pilih. Vaksinnya gratis, tetapi paket wisatanya puluhan juta," ujarnya. []