Sandiaga Minta Masyarakat Bantu Polisi Tuntaskan Kasus Ratna

“Masyarakat punya mekanisme partisipatif untuk membantu bu Ratna dan memastikan pengusutannya," kata Sandiaga.
Ilustrasi, Kelompok Teater Aksi melakoni salah satu adegan teatrikal Drama Jamila di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Bandung, Jawa Barat. Selasa (11/9/2018). Teater Drama Jamila yang menceritakan tentang seorang pelacur yang akan dieksekusi mati serta bahaya perdagangan anak tersebut diangkat dari karya Ratna Sarumpaet berjudul "Pelacur dan Sang Presiden". (Foto: Ant/Novrian Arbi)

Jakarta, (Tagar 2/10/2018) – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 pasangan Prabowo Subianto, Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau masyarakat untuk membantu menuntaskan kasus penganiayaan yang menimpa aktivis Ratna Sarumpaet yang dikabarkan dikeroyok orang tidak dikenal di Bandung pada Jumat (21/9).

"Masyarakat, saya imbau membantu pihak kepolisian menuntaskan kasus beliau (Ratna). Masyarakat punya mekanisme partisipatif untuk membantu bu Ratna dan memastikan pengusutannya," kata Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta Pusat, Selasa.

Sandiaga Uno mengatakan, jika kasus penganiayaan terhadap Ratna bisa diusut dan diadili seadil-adilnya, maka tidak akan menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Saat ini, Sandiaga mengatakan, lagi mencari kabar tentang keadaan Ratna. Dirinya sudah melihat foto wajah Ratna dalam keadaan sangat menyedihkan. Dia tidak mau dulu berspekulasi karena belum dapat info yang akurat.

"Pak Prabowo rencananya akan berkoordinasi dengan bu Ratna karena bu Ratna ini dalam ketakutan yang luar biasa dan trauma. Ceritanya beliau ada tindakan kekerasan," kata Cawapres yang diusung partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Demokrat.

Sebelumnya, Prabowo Subianto dikabarkan berencana menjenguk Ratna Sarumpaet. "Rencananya ingin jenguk hari ini. Namun tepatnya jam berapa belum tahu," kata Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak di Jakarta, Selasa.

Dahnil menjelaskan, pada Senin (1/10) malam, Prabowo dan Sandiaga menerima foto Ratna dengan muka lebam dan langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.

Menurut dia, berdasarkan pengakuan Ratna, yang bersangkutan dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil pada Jumat (21/9).

"Jadi kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam. Ternyata beliau ketakutan, trauma sehingga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," ujarnya.

Menurut dia, Ratna ketakutan pasca kejadian penganiayaan tersebut dan dirinya tidak tahu penyebabnya. Dahnil mengatakan saat ini Ratna berada di rumahnya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.

Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Mardani Ali Sera meminta Kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan tersebut karena terkait profesionalitas dan integritas lembaga tersebut.

Menurut Mardani Ali Sera, sekalipun sikap Ratna yang selama ini berseberangan dengan pemerintahan, kejadian seperti itu tidak dibenarkan.

"Oposisi dalam sistem demokrasi baik. Karena jaga demokrasi ini selalu tumbuh ada kontrol dan penyeimbang. Jadi orang seperti Ratna bermanfaat besar bagi Jokowi," kata dia.

Sandiaga menyebutkan, dirinya melihat Ratna ini patriot, punya visi untuk Indonesia ke depan, tapi jalan yang ditempuh mungkin tidak sesuai dengan beberapa kelompok masyarakat dan beberapa golongan.

"Beliau seorang emak-emak, seorang nenek. Ini hal yang sangat biadab yang dilakukan terhadap ibu-ibu," kata Sandiaga seperti dikutip Antaranews.

Kecam Pengeroyokan

Sementara itu, dunia maya dihebohkan dengan beredarnya foto aktivis Ratna Sarumpaet yang wajahnya nampak babak belur. Usut punya usut, ibu aktris Atiqah Hasiholan itu mengalami kejadian pengeroyokan.

Kabar pengeroyokan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet dibenarkan oleh Rachel Maryam. Melalui kicauan di akun Twitter resminya, dia mengungkapkan kondisi Ratna Sarumpaet yang masih mengalami trauma akibat peristiwa pengeroyokan tersebut.

"Setelah dikonfirmasi, kejadian penganiayaan benar terjadi. Hanya saja waktu penganiayaan bukan semalam melainkan tgl 21 kemarin," tulis Rachel Maryam dalam akun @cumarachel, Selasa.

"Berita tidak keluar karena permintaan bunda @RatnaSpaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma. Mohon doa," lanjut Rachel Maryam.

Atas peristiwa ini, Rachel juga mengecam tindakan pengeroyokan yang dialami Ratna Sarumpaet. Dia mengatakan, “Para pelaku tidak memiliki hati.” []

Berita terkait
0
Ini Format Baru Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Berdasarkan PMK tersebut, terdapat tiga format baru NPWP. Format baru NPWP ini akan berlaku mulai tanggal 14 Juli 2022