Saham UNVR-GGRM-HMSP Cs Kembali Diangkat

Pada awal perdagangan saham-saham emiten sektor consumer goods menguat kembali (rebound) Selasa, 26 Oktober 2021. Berikut urutannya.
Ilustrasi - Unilever Indonesia. (Foto: Tagar/Upperline)

Jakarta - Pada awal perdagangan saham-saham emiten sektor consumer goods menguat kembali (rebound) Selasa, 26 Oktober 2021, setelah cenderung melemah sejak perdagangan menjelang akhir pekan lalu.

Meski melemah namun barang saham di barang konsumsi menunjukkan angka stabil. Berikut saham-saham barang konsumsi yang terapresiasi, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 

  1. Unilever Indonesia (UNVR), saham +3,28 %, ke Rp 4.730/saham
  2. Sumber Alfaria Trijaya (AMRT), +1,20 %, ke Rp 1.260/saham
  3. Gudang Garam (GGRM), +1,03 %, ke Rp 34.200/saham
  4. Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD), +0,99 %, ke Rp 510/saham
  5. Ultrajaya Milk Industry (ULTJ), +0,93 %, ke Rp 1.635/saham
  6. HM Sampoerna (HMSP), +0,91 %, ke Rp 1.110/saham
  7. Mayora Indah (MYOR), +0,41 %, ke Rp 2.440/saham
  8. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), +0,40 %, ke Rp 6.250/saham
  9. Indofood Sukses Makmur (INDF), +0,38 %, ke Rp 6.675/saham
  10. Nippon Indosari Corpindo (ROTI), +0,37 %, ke Rp 1.340/saham

Data di atas menunjukkan bahwa  saham produsen produk perawatan diri UNVR memimpin kenaikan dengan melesat 3,28 % ke Rp 4.730/saham, usai ambles selama 3 hari beruntun. Asing tercatat memborong saham UNVR dengan nilai beli bersih Rp 10,46 miliar di pasar reguler.

Dalam sepekan saham UNVR merosot 7,45 %, sementara dalam sebulan melejit 22,28 %. Kabar terbaru, UNVR membukukan laba bersih selama periode 9 bulan pertama tahun ini sebesar Rp 4,37 triliun.

Perolehan tersebut tercatat mengalami penurunan 19,31 % dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,43 triliun. Pada Januari hingga September 2021, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 30,02 triliun atau turun 7,47% dari tahun sebelumnya Rp 32,45 triliun.

Tak hanya itu, saham duo raksasa produsen rokok GGRM dan HMSP pun menguat. Saham GGRM nak 1,03 %, rebound dari koreksi selama 2 hari terakhir. Investor asing melakukan beli bersih di saham ini sebesar Rp 1,19 miliar.

Kemudian, saham HMSP terkerek 0,91  % ke Rp 1.110/saham, dibarengi oleh aksi beli bersih asing Rp 1,28 miliar. Saham HMSP turun 3,48% dalam sepekan, tetapi mencuat 14,43% dalam sebulan.

TIdak ketinggalan, saham sektor perunggasan CPIN dan emiten Grup Salim INDF sama-sama naik 0,40 % dan 0,38 %.

Dari ranah makro ekonomi, sentimen positif untuk saham sektor consumer goods adalah soal mulai membaiknya persepsi atau keyakinan konsumen dalam melihat ekonomi RI seiring adanya pelonggaran kebijakan mobilitas publik di tengah pagebluk Covid-19.

Menurut data Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan September 2021 yang juga mengalami kenaikan. BI mencatat IKK September 2021 sebesar 95,5, meningkat dari 77,3 pada bulan sebelumnya.

Kenaikan IKK juga terjadi sejalan dengan pelonggaran pembatasan aktivitas publik. Perbaikan sentimen konsumen juga menjadi katalis positif untuk IHSG. []

Berita terkait
Risiko Trading atau Investasi di Pasar Saham
Seminar investasi saham hanya akan memberikan informasi kuntungan di pasar modal, jarang sekali menyebutkan risiko apa saja yang mungkin ditemukan.
Jangan Sampai Salah Pilih, Ini Ciri – Ciri Saham yang Sehat
Di pasar modal, ada banyak perusahaan yang terlihat dari luar baik-baik saja produknya, tapi ternyata kondisi bisnisnya buruk, hutangnya menumpuk.
Berniat Investasi? Ketahui Dulu Sejarah dari Saham
Bursa efek pertama di Indonesia didirikan pada tahun 1912 di Batavia pada masa penjajahan Belanda. Berikut sejarah saham yang perlu diketahui.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi