Ruth Bader, Hakim Agung AS Berjuang Melawan Kanker

Hakim Agung Amerika Serikat (AS), Ruth Bader Ginsburg harus menjalani kemoterapi untuk menyembuhkan kanker yang kembali menggerogoti tubuhnya.
Hakim Agung, Ruth Bader Ginsburg yang dikenal garang di pengadilan Amerika Serikat (AS) kembali menjalani kemoterapi untuk penyembuhan penyakit kanker yang menggerogoti sel-sel tubuhnya. (Foto: Reuters|BBC News).

Jakarta - Hakim Agung Amerika Serikat (AS), Ruth Bader Ginsburg harus menjalani kemoterapi untuk menyembuhkan kanker yang kembali menggerogoti sel-sel tubuhnya. Meskipun begitu, lansia berusia 87 tahun yang terkenal garang di pengadilan ini tak mau pensiun dan ingin terus mengabdi membela kebenaran.

Dalam sebuah pernyataan, Ginsburg menyebutkan, dari hasil diagnosa dokter menunjukkan hasil positif. Namun ia menegaskan sepenuhnya masih mampu untuk menjalankan tugasnya sebagai hakim agung.

Baca Juga: Boru Hutabarat, Mancalonkan Diri Jadi Hakim di AS 

"Saya sering mengatakan bahwa saya akan tetap menjadi anggota Pengadilan selama dapat melakukan pekerjaan dengan penuh semangat," kata Ginsburg seperti diberitakan dari seperti diberitakan dari BBC News, Sabtu, 18 Juli 2020.

Pada 19 Mei, saya menjalani kemoterapi penyembuhan kanker, dan menunjukkan hasil positif.

Ginsburg mengatakan hasil scan menunjukkan bahwa ada lesi ( istilah medis untuk merujuk pada kondisi jaringan abnormal dalam tubuh penderita kanker mulut). Namun kemoterapi berhasil mengurangi kondisi tersebut.

Sebagai hakim paling senior di pengadilan, kesehatan Ruth Bader Ginsburg diawasi dengan ketat. Dalam beberapa tahun terakhir, ia sudah menjalani sejumah perawatan di rumah sakit. Namun ia tak betah berlama-lama di rumah sakit. Bila merasa pulih, ia segera kembali bekerja.

Hakim Agung ASPara hakim agung Amerika Serikat berpose untuk potret resmi mereka pada tahun 2018. (Foto: Getty Images|BBC News).

"Pada 19 Mei, saya menjalani kemoterapi penyembuhan kanker, dan menunjukkan hasil positif. Hasil scan terbaru pada 7 Juli menunjukkan pengurangan yang signifikan dari lesi hati dan tidak ada penyakit baru," kata Ginsburg dalam pernyataannya.

Ginsburg memiliki tekad yang tinggi untuk sembuh, itu terlihat dari konsistensi mengikuti kemoterapi anjuran dokter. "Saya akan melanjutkan kemoterapi dua mingguan," tuturnya.

Hakim agung di AS melayani seumur hidup atau sampai mereka memutuskan untuk pensiun. Para pendukung menyatakan keprihatinannya jika terjadi sesuatu pada Ginsburg. Mereka mempertanyakan siapa yang akan menggantikan Ginsburg yang dari Partai Konservatif jika Donald Trump yang dari Partai Republik kembali terpilih sebagai presiden.

Mengenai kanker yang menggerogoti tubuhnya, Ginsburg pada Mei menjalani perawatan non-bedah untuk kondisi kantong empedu jinak. Selama 20 tahun, ia telah menjalani perawatan kanker sebanyak empat kali, termasuk dua serangan terpisah tahun lalu.

Baca Juga: Amerika Serikat Dihantam Badai Pasir Gurun Sahara

Awal pekan ini, ia baru keluar dari Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, Amerika Serikat setelah seharian dirawat karena kemungkinan infeksi. "Nyonya sekarang sudah di rumah dan baik-baik saja," kata pernyataan pengadilan pada Selasa lalu. []

Berita terkait
Marissa Hutabarat, Calon Hakim AS Akui Ayahnya Batak
Marissa Hutabarat, perempuan warga Amerika Serikat mencalonkan diri sebagai hakim di New Orleans. Berdarah Batak dari Indonesia.
Hukuman Pertama Atas Kejahatan Terhadap Transgender di Amerika
Joshua Vallum (29), dihukum penjara 49 tahun pada Senin (15/5) karena membunuh Mercedes Williamson (17), karena perempuan ini adalah waria.
Penyanyi Rap Amerika Ditembak Mati di Mobilnya
Penyanyi rap Amerika ditembak mati di mobilnya. Kepolisian setempat menemukan tubuh rapper berusia 27 tahun itu sudah tak bernyawa.
0
Patung Dewa Hindu Asal Kamboja Dipamerkan di Amerika
Hampir 1.500 tahun lalu, sebuah patung monumental Dewa Krishna dalam agama Hindu diukirkan pada gunung suci Phnom Da di Kamboja selatan