Rusia Tuduh Navalny Buat Organisasi Hasut Pelanggaran Hukum

Kritikus Rusia, Alexei Navalny, hadapi tuduhan kriminal baru, terancam hukuman penjara tambahan
Alexei Navalny terancam hukuman tambahan tiga tahun penjara jika terbukti bersalah atas tuduhan terbaru (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia yang dikenal vokal mengkritik Presiden Putin dan sedang dipenjara, dikenakan tuduhan baru. Navalny dituduh membuat organisasi yang diduga menghasut pelanggaran hukum.

Kritikus Rusia yang sedang menjalani hukuman, Alexei Navalny, telah didakwa tuduhan kriminal baru. Komite Investigasi Rusia mengatakan Navalny memulai sebuah organisasi nirlaba yang diduga menghasut orang Rusia untuk melanggar hukum.

Komite ini bertugas menyelidiki kejahatan berat. Jika terbukti bersalah, Navalny bisa menghadapi tiga tahun penjara lagi.

Ini adalah pukulan terakhir bagi Navalny yang saat ini menjalani hukuman 2,5 tahun karena pelanggaran pembebasan bersyarat. Dia ditangkap pada bulan Januari setelah kembali dari Jerman, setelah menerima perawatan akibat diracun. Navalny menduga pemerintah Rusia berada dibalik peracunan tersebut, tetapi pemerintah Rusia membantah tuduhan tersebut.

1. Rusia Menindak Perbedaan Pendapat

Pihak berwenang Rusia tampaknya sedang berupaya untuk menindak orang-orang yang berbeda pendapat menjelang pemilihan parlemen yang akan berlangsung pada bulan September 2021.

pendukung tokohPendukung tokoh oposisi Rusia, Navalny, melakukan unjuk rasa di New York, 24 Januari 2021 (Foto: VOA)

Dua sekutu terdekat Navalny, yakni Leonid Volkov dan Ivan Zhdanov, juga menjadi sasaran pihak berwenang.

Pada Selasa, 10 Agustus 2021, Komite Investigasi mengatakan sedang melakukan penyelidikan kriminal terhadap kedua orang tersebut karena diduga mengumpulkan dana untuk kelompok ekstremis. Tuduhan itu berkonsekuensi hukuman penjara hingga delapan tahun.

Dalam sebuah pernyataan yang dibuat oleh Komite Investigasi, Navalny dan sekutunya diduga telah menggunakan Yayasan Anti-Korupsi untuk mendorong orang-orang Rusia bergabung dalam protes ilegal pada Januari.

2. Menyasar Para Pendukung Navalny

Navalny yang merupakan salah satu kritikus paling vokal terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, mulai menjalani hukuman 2,5 tahun penjara pada bulan Februari. Dia dianggap melanggar hukuman percobaan pembebasan bersyarat.

pendukung navalnyPara pendukung pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny yang ditahan, berdemonstrasi di Moskow, Rusia, 23 Januari 2021. (Foto: voaindonesia.com - Maxim Shemetov/Reuters)

Pada bulan Juni, yayasan dan kantor regionalnya dinyatakan ekstremis oleh pengadilan Rusia.

Lima puluh situs web yang dijalankan oleh tim navalny ditutup dan mereka yang mendukung perjuangannya dituduh menyebarkan propaganda ekstremis.

Sekutu Navalny menghubungkan tindakan keras oleh pemerintah ini dengan pemilihan yang akan datang.

Putin yang telah menikmati lebih dari dua puluh tahun berkuasa berhasil mendapatkan sejumlah amandemen konstitusi pada tahun 2020. Hal ini berpotensi membuat pemimpin berusia 68 tahun itu memimpin lagi hingga 2036 [pkp/rap (AP, Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Rusia Tangkap Ribuan Peserta Demonstrasi Alexei Navalny
Puluhan ribu pendukung tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, yang sekarang dalam penjara membanjiri jalan-jalan di Rusia pada Sabtu, 23 Januari 2021
Jutaan Orang Tonton Film Istana Putin Buatan Alexei Navalny
Sebuah video investigasi yang dibuat oleh tokoh oposisi terkemuka Rusia, Alexei Navalny, telah ditonton lebih dari 20 juta orang
Amerika dan Eropa Minta Alexei Navalny Segera Dibebaskan
Pejabat AS dan Uni Eropa mengecam penahanan Alexei Navalny di Rusia dan menuntut agar Navalny segera dibebaskan
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.