Malang – Eksotisme padang savana Gunung Bromo memang membuat wisatawan berbondong-bondong untuk mengunjungi tempat tersebut. Sayangnya, banyak yang tidak menggunakan jalur dan tempat parkir resmi dengan membuat jalur ilegal dan berdampak pada kerusakan alam.
Forum Sahabat Gunung (FSG) yang bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) pun langsung melakukan penyisiran di beberapa titik lokasi sejak Sabtu 11 Januari 2020. Akhirnya, beberapa jalur dan tempat parkir ilegal tersebut ditutup.
”Ada banyak jalur kendaraan bermotor dan tempat parkir ilegal yang kita temukan. Dan sudah kita tutup sejak Sabtu kemarin saat kegiatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia dan Hari Sejuta Pohon itu,” ungkap Humas FSG, Muhammad Anshori kepada wartawan, Senin 13 Januari 2020.
Dijelaskannya, beberapa jalur ilegal tersebut membuat masalah baru. Terutama semakin banyaknya areal parkir ilegal dan bertambahnya kerusakan di areal savana Gunung Bromo.
Ada banyak jalur kendaraan bermotor dan tempat parkir ilegal yang kita temukan.
”Ada yang dibuat untuk trail-trailan, lalu lalang jeep dan kendaraan bermotor lainnya. Akibatnya, areal savana jadi rusak,” kata pria yang juga seorang wildlife videographer dan underwater photographer itu.
Padahal, Om Orik sapaan akrabnya, sudah ada akses kendaraan bermotor untuk jalur ke savana dan tempat parkirnya. Akan tetapi, malah sepi dan jarang digunakan.
Karena itulah, dia bersama 150 orang lainnya langsung melakukan penutupan jalur-jalur dan tempat parkir ilegal itu. Dengan harapan, kerusakan alam disekitar lokasi padang Savana Bromo tidak bertambah parah.
”Makanya, kita lakukan penutupan itu agar tidak dilewati lagi dan menggunakan jalur yang sudah ada disediakan itu,” terangnya.
Untuk teknisnya, dia memaparkan penutupan jalur dan tempat parkir ilegal tersebut dilakukan dengan cara memasang bambu dan kayu. Kemudian ada pemasangan himbaun berupa peringatan kepada wisatawan bahwa akses jalur ilegal tersebut sudah ditutup.
”Intinya, kita meminta wisatawan yang datang tidak membuat jalur baru itu lagi. Seperti yang saya katakan tadi. Ini (jalur dan parkir ilegal) sangat merusak savana,” ujarnya.
Tidak berhenti disana, dia menambahkan bahwa kegiatan penutupan tersebut akan terus dilakukannya. Khususnya selama masa bebas kendaraan di kawasan kaldera bromo atau Car Free Month yang akan berlaku mulai 24 Januari hingga 24 Februari.
”Semoga dengan kegiatan ini bisa berdampak bagi kelestarian ekosistem savana Bromo. Sehingga, tempatnya tetap enak dan nyaman untuk dikunjungi,” ucapnya. []