Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat sebagai respons rilis data inflasi Amerika Serikat.
Rupiah bergerak menguat 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.311 per dolar AS pada Kamis, 13 Januari 2022 pagi dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.324 per dolar AS.
"Penguatan rupiah terlihat dibarengi dengan penguatan mata uang lain terhadap dolar AS, sehingga dapat diindikasikan bahwa penguatan rupiah disebabkan oleh pelemahan pada dolar AS yang cukup signifikan," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia di Jakarta, dikutip dari Antara.
Menurut Nikolas, hal tersebut terjadi karena pelaku pasar melihat bahwa data inflasi AS cukup tinggi dan dalam basis tahunannya mencapai level tertinggi dalam empat dekade.
Inflasi di AS naik dari 6,8 persen (yoy) pada November 2021 ke 7 persen (yoy) pada Desember 2021, level tertinggi sejak 1982.
"Akibat kenaikan inflasi ini, para pelaku pasar terlihat melepas dolar AS dan beralih ke mata uang dan aset lainnya," ungkap Nikolas.
Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp 14.230 per dolar AS hingga Rp 14.350 per dolar AS.
Sebelumnya, Pada Rabu, 12 Januari 2022 kemarin, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.324 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.304 per dolar AS. []
- Begini Cara Mudah Mencairkan Bitcoin ke dalam Rupiah
- Mungkinkah Bitcoin Menggantikan Posisi Emas di Masa Depan?
- Ini Proyeksi BI Soal Pergerakan Rupiah Tahun Depan
- Update Harga Kripto Hari Ini dalam Rupiah