Rumah Pohon di Amerika Tempat Unik Mengajar Kelas Daring

Seorang guru SD di Virginia, AS, Nellie Williams, membutuhkan sebuah tempat pribadi untuk mengajar murid-muridnya melalui kelas daring
Nellie Williams di rumah pohon di Fairfax, Virginia, AS, tempat dia mengajar murid-muridnya secara daring (Foto: voaindonesia.com)

Jakarta – Seorang guru SD di Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat (AS), Nellie Williams, membutuhkan sebuah tempat pribadi untuk mengajar murid-muridnya melalui kelas daring (dalam jaringan melalui internet) selama pandemi virus corona. Di Indonesia kelas daring disebut pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kepada VOA, Nellie Williams memperlihatkan bagaimana ia mengubah sebuah rumah pohon yang memiliki ruangan kecil menjadi ruang kerjanya yang unik. Nellie Williams guru SD yang tinggal di Fairfax, Virginia, ini mungkin memiliki sebuah ruang kerja yang paling unik di distrik sekolah tersebut.

"Murid-murid saya kini mengatakan, 'oh, saya ingin memilikinya, saya juga!' Dan saya mengatakan, saya tahu ruang kerja ini keren, namun kamu jangan marah pada orang tuamu jika mereka tidak dapat membuatkan sebuah rumah pohon untukmu," kata Nellie Williams.

lokasi virginiaLokasi Fairfax, Virginia, AS (Foto: city-data.com)

Ide untuk mengubah sebuah rumah pohon menjadi ruang kerja tidak datang begitu saja pada diri Nellie Williams di awal masa pandemi. Pada mulanya, seperti ribuan guru lainnya, ia mencoba untuk mengajar dari rumah. Namun, anggota keluarganya berada di sekitarnya dan membuatnya sulit untuk berkonsentrasi. Ia juga memiliki seekor kucing dan dua ekor anjing, Jadi sangat sulit baginya untuk berkonsentrasi saat mengajar secara daring.

Seorang temannya lah yang membuat perhatian Nellie Williams tertuju kepada rumah pohon yang nyaman, yang digunakan anak perempuannya untuk bermain semasa kecil.

Ia kemudian memutuskan untuk mengubah rumah pohon itu menjadi ruang kerjanya. Yang pertama-tama dilakukannya adalah mengganti tangga tali di pohon dengan sesuatu yang lebih kuat untuk ruang kerjanya, kemudian mengecatnya dengan warna yang cerah.

Langit-langit dan dinding di dalam rumah pohon itu perlu diisolasi, dan lantainya diganti. Jadi, Nellie Williams melakukan renovasi dalam skala kecil. Ia juga memastikan rumah pohon itu memiliki akses ke internet.

"Saya selalu terhubung dengan internet setiap pagi. Suami saya dan temannya menggali parit sepanjang 45 meter untuk memasang kabel ethernet dalam pipa dan mengebor sebuahlubang ke dalam rumah kami. Sambungan internet ini benar-benar berasal dari rumah saya," jelasnya.

Mereka merenovasi rumah pohon itu selama musim panas dan menyelesaikannya tepat saat ajaran baru sekolah dimulai.

murid-muridMurid-murid duduk di atas ember terbalik sambil belajar di alam bebas (Foto: voaindonesia.com – AP/Robert F. Bukaty)

Tahap berikutnya, Nellie Williams berharap dapat memperbaiki zip line atau luncur gantung lama, dengan demikian, masuk ke dalam rumah pohonitu akan lebih menyenangkan.

Nellie Williams seringkali tidak sendirian di ruang kerjanya di rumah pohon tersebut. Kedua ekor anjing dan kucingnya sering menemaninya. Murid-muridnya sangat menyukai ruang kerjanya yang inovatif itu, dan sejak itu kebanyakan dari murid-muridnya memilih untuk mengikuti pelajaran secara daring pada musim semi mendatang.

Nellie Williams akan menghabiskan waktunya, setidaknya enam bulan mendatang, di ruang kerjanya, yang berada di atas pohon (lj/ab)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Novel Harry Potter Dilarang di Sekolah Amerika
Seluruh novel Harry Potter dilarang di salah satu sekolah Katolik Roma di Tennessee, Amerika Serikat lantaran diduga mengandung sihir asli.
New York Tutup Semua Sekolah Imbas Lonjakan Pandemi
Di Kota New York, AS, 18 November 2020, semua sekolah ditutup, ketika kota itu mencatat peningkatan rata-rata kasus virus corona
Murid SD di Amerika Serikat Belajar di Alam Suhu Titik Beku
Untuk hindari penyebaran virus corona, murid kelas 4 SD di sebuah sekolah di Portland, Maine, AS, lakukan pembelajaran tatap muka di luar ruangan
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya