Ruhut Sitompul: Jokowi Kerja Ikhlas, Tidak Ada yang Mangkrak

Cerita Ruhut Sitompul sesaat sebelum nonton debat capres di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis malam 17 Januari 2019.
Ruhut Sitompul saat akan menonton debat capres di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis malam (17/1/2019). (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Jakarta, (Tagar 18/1/2019) - Mantan politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul tampak dalam barisan Bravo 5, relawan Jokowi-Ma'ruf saat akan menonton debat capres perdana di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis malam. 

Sebelum acara debat dimulai, Ruhut mengatakan persiapan Jokowi-Ma'ruf adalah kejujuran. 

"Persiapan kami jujur saja. Kami sudah siap menghadapi ke depan. Kami hanya bisa mengatakan kepada rakyat, kami tidak mau bohong. Karena sekali kita bohong, berturut-turut akan datang bohong bohong bohong bohong berikutnya," ujar Ruhut Sitompul di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis malam (17/1).

Ruhut menambahkan, pihaknya turun ke akar rumput, menerangkan apa yang sudah dikerjakan Jokowi dan Jusuf Kalla

"Itu yang kami sampaikan. Dan itu penting. Kemarin dengar Pak Prabowo akan ini akan itu, kalau Pak Jokowi sudah melakukan, sedang melakukan, insya Allah nanti terpilih akan melakukan dan tuntas pekerjaan 2019 sampai 2024," ujar Ruhut. 

"Karena kerja kerja kerja Pak Jokowi, kita semua tahu kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas. Insya Allah nanti rakyat memberikan kepercayaan lagi, kerja yang terakhir, kerja tuntas, jadi tidak ada yang mangkrak," lanjutnya. 

Mengenai tema debat pertama, yaitu Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme, Ruhut mengatakan menghormati tema yang dipilihkan dan ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jujur saja kami berterima kasih dengan tema ini, karena tak ada sedikit pun Pak Jokowi bersentuhan masalah HAM. Semua tahu siapa Pak Jokowi. Masalah korupsi, Pak Jokowi selalu mengingatkan 'mari kita jadikan hukum sebagai panglima'. Karena itu kalau ada masalah hukum, Pak Jokowi tegas secara profesional secara tupoksi menyerahkan kepada kepolisian, menyerahkan ke KPK. Beliau tidak pernah mau mengintervensi," jelas Ruhut.

Disinggung kasus penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Ruhut mengatakan, "Saya hanya ingin menggarisbawahi kaitan dengan Novel Baswedan. Saya kebetulan menguasai sangat masalah HAM. Ini kebetulan tidak ada kaitan dengan HAM. Ini kriminal," jelas Ruhut. 

"Hormati kepolisian yang sedang mengusut ini, dan Bapak Jokowi terus mengingatkan, meminta laporan kepada Pak Tito sebagai Kapolri. Ini berjalan terus," lanjutnya. 

Ruhut juga mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam debat. "Beliau berdua melakukan latihan untuk menyamakan persepsi. Pak Kiai Haji Ma'ruf Amin seorang profesor doktor di bidang ekonomi, jadi nggak usah khawatir. Kami kemarin melihat Pak Kiai Ma'ruf Amin sangat paripurna, hebat sekali. Kalau Pak Jokowi sudah nggak kita ragukan, jadi mohon doa dari kawan-kawan rakyat Indonesia semua."

Dalam kesempatan sama, seorang anggota Bravo 5 Marsetio menambahkan bahwa kerja Bravo 5 betul-betul relawan pengabdian. 

"Kita dari Bravo 5 sepakat apa pun seperti yang disampaikan Bang Luhut, bahwa kita benar-benar menyampaikan kebenaran. Kita tidak pernah menyebarkan hal yang hoaks," ujar Marsetio.

"Kami datang ke sini hari ini ramai-ramai merupakan bentuk dukungan kita, semoga Pak Jokowi bersama Ma'ruf Amin insya Allah dapat lolos, insya Allah kita dapat mengungguli. Yakin dong," lanjutnya. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.