RSUD Pariaman Bersiap Jadi RS Rujukan Pasien Corona

RSUD Kota Pariaman disiapkan untuk menjadi rumah sakit rujukan pasien corona di Sumatera Barat.
Wali Kota Pariaman Genius Umar. (Foto: Tagar/Dok.Instagram/@geniusumar)

Pariaman - Pemerintah daerah berniat menjadikan RSUD Kota Pariaman sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien yang terpapar virus corona (covid-19). Namun, upaya itu sempat mendapatkan penolakan masyarakat dan DPRD setempat.

Dalam waktu dua minggu ini, semuanya sudah disiapkan, kami sedang membahas itu.

Wali Kota Pariaman, Genius Umar mengatakan pihaknya sudah memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa status rumah sakit itu berada di bawah kewenangan Pemprov Sumatera Barat (Sumbar). Pihaknya hanya menjalankan apa yang diinstruksikan.

Menurutnya, menjadikan RSUD Pariaman sebagai rumah sakit rujukan penyintas corona adalah langkah kontijensi, jika seandainya terjadi luapan pasien terpapar.

"Mengingat rumah sakit rujukan yang ada saat ini tidak bisa menampung pasien jika terjadi ledakan penyintas (corona)," kata Genius Umar dalam jumpa pers online yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Jumat, 3 April 2020.

Menurut Genius, seandainya terjadi kemungkinan terburuk yakni ledakan pasien, pihaknya telah menyiapkan rencana cadangan bagi pasien yang menderita penyakit lain untuk dirujuk ke rumah sakit lain di daerah itu.

"Kami ada rumah sakit lainnya di Kota Pariaman ini, seperti RSUD dr Sadikin yang siap menampung pasien yang harus mendapatkan perawatan penyakit lain," katanya.

Selain menyiapkan RSUD Kota Pariaman sebagai rumah sakit rujukan corona, Genius Umar menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar terkait kesiapan logistik dan tenaga medis yang mumpuni untuk penanggulangan covid-19.

"Dalam waktu dua minggu ini, semuanya sudah disiapkan, kami sedang membahas itu," katanya.

Tak hanya itu, Pemko Pariaman juga mengalokasikan dana dari APBD sekitar Rp 30 miliar untuk dikucurkan dalam penanganan wabah corona. Dana tersebut sedang dalam tahap pembahasan bersama DPRD.

Ada tiga prioritas penggunaan dana tersebut jika sudah disahkan, yaitu dari sisi kesehatan, ekonomi dan jaringan pengembangan sosial.

"Kami juga dibantu 100 ton beras yang diserahkan oleh Kementerian Sosial. Untuk dana masih dibahas di tim anggaran bersama DPRD dan menyiapkan mekanisme bantuan yang akan diberikan kepada warga terdampak pandemi ini," katanya.

Genius Umar juga menyebutkan dalam satu pekan terakhir, ada sekitar 1.313 perantau asal Pariaman yang sudah pulang kampung. Para perantau itu telah diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri.

"Kami telah kerahkan petugas dari Satpol PP, Bhabin Kamtibmas dan Babinsa untuk memantau agar para perantau itu tidak berkeliaran dahulu, jika mereka nakal kami terpaksa mengambil tindakan yang sedikit lebih tegas," tuturnya. []



Berita terkait
Rapid Test, 20 Calon Perwira Polda Sumbar Positif
Sebanyak 20 orang calon perwira polisi asal Polda Sumatera Barat dinyatakan positif terpapar virus corona.
Dampak Corona, 975 Napi di Sumbar Dibebaskan
975 orang narapidana di semua lembaga pemasyarakatan di Sumatera Barat (Sumbar) mendapat jatah asimilasi.
Lawan Corona, Sumbar Pesan 15 Ribu APD Tenaga Medis
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Barat telah memesan 15 ribu APB tenaga medis di seluruh rumah sakit di Sumbar.