Rombongan Moge yang Ditendang Paspampres akan Minta Maaf

Rombongan Moge yang ditendang paspampres akan melakukan mediasi pada 1 Maret 2021.
Ilustrasi Motor Gede. (Foto: Tagar/Pixabay/Skeeze)

Jakarta - Wargenet digegerkan dengan viralnya sebuah video rombongan pengendara Motor Gede (moge) yang ditendang Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) karena menerobos barikade ring 1 Kompleks Istana Kepresidenan Jalan Veteran III, Jakarta Pusat terus bergulir.

Bahkan, beberapa pengendara moge yang dicap arogan hingga diserang oleh warganet itu kabarnya telah megklarifikasi dan meminta maaf. Rombongan moge sunmori itu dikabarkan akan melakukan mediasi dan membuat permohonan maaf kepada pihak Paspampres.

Selamat siang, di sini saya dan teman-teman untuk kejadian kemarin di lingkungan istana negara, saya sudah berkordinasi untuk mediasi dengan pihak paspampres dan disambut dengan baik. Saya dan teman-teman akan melakukan klarifikasi di mako paspampres hari senin tanggal 1 Maret 2021. Terima kasih atas perhatian,

"Gaess untuk kejadian kemarin di lingkungan istana negara, gw udah koordinasi dan beritikad baik untuk mediasi dengan pihak paspampres dan sudah disambut baik," tulis pengendara moge yang ditendang Paspampres di akun media sosial instagramnya @jetliwandana2 pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Kemudian, ia bersama rekan-rekannya mengaku bersedia membuat klarifikasi dan memohon maaf di hadapan media nasional pada Senin 1 Maret 2021. "Gw dan teman-teman akan klarifikasi dan mengajukan permohonan maaf di depan media nasional senin nanti. Doakan semuanya lancar mohon dukungan temen-temen semua," tulisnya.

Sementara itu, Junniar William rekannya sesama pengendara moge yang ikut dalam insiden tersebut juga membuat postingan yang menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan mediasi dengan pihak paspampres.

"Selamat siang, di sini saya dan teman-teman untuk kejadian kemarin di lingkungan istana negara, saya sudah berkordinasi untuk mediasi dengan pihak paspampres dan disambut dengan baik. Saya dan teman-teman akan melakukan klarifikasi di mako paspampres hari senin tanggal 1 Maret 2021. Terima kasih atas perhatian," ungkapnya.

Di unggahan sebelumnya, keduanya sempat meminta maaf di akun media sosialnya.Sementara itu Asisten Intelijen Paspampres Letkol Inf Wisnu Herlambang saat dikonfirmasi membenarkan video yang memperlihatkan anggota Paspampres menendang sejumlah pengendara moge kemudian viral itu terjadi saat sunmori di Jalan Veteran III Jakarta Pusat, Minggu 21 Februari 2021.

Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi di dekat Kompleks Istana Kepresidenan atau Ring 1. Wisnu mengatakan pengendara moge tersebut dilumpuhkan Paspampres karena menerobos jalan yang sedang ditutup.

Saat itu Paspampres sedang melakukan pengamanan instalasi VVIP di Kantor Wakil Presiden. Maka dari itu, petugas menutup Jalan Veteran III dengan memasang pembatas jalan. Namun tiba-tiba pengendara moge menerobos masuk. Wisnu menyebut petugas sudah menghentikan agar pengendara tak masuk ke Jalan Veteran III.

"Kalau menerobos masuk ke Ring 1 itu sudah merupakan ancaman atau masuk ke dalam hakikat ancaman terhadap instalasi VVIP. Ada buku petunjuk teknisnya kita untuk melaksanakan, ada prosedurnya," ujar Wisnu dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat 26 Februari 2021

Menurutnya tindakan anggota Paspampres kepada pengendara moge yang menerobos masuk sudah yang paling ringan. Wisnu mengatakan pengendara moge bisa saja langsung ditembak karena tindakan mereka merupakan bentuk ancaman.

"Sebenarnya kalau sudah menerobos VVIP di aturannya ditembak. Dilumpuhkannya dengan cara ditembak karena sudah mengancam. Sudah menerobos artinya mengancam," jelasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
19 Moge Pengeroyok TNI di Bukittinggi Dikembalikan, 5 Bodong
19 unit dari total 24 motor gede (moge) Harley Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia dikembalikan. Sisanya 5 moge diduga bodong.
15 Barang Bukti Pengeroyokan TNI oleh Grup Moge Harley
Penyidik Satreskrim Polres Bukittinggi menyerahkan barang bukti dan empat tersangka pelaku pengeroyokan prajurit TNI ke Kejaksaan Bukittinggi.
24 Moge Kasus TNI di Bukittinggi Ditahan Polda Sumbar
Polda Sumbar mengambil alih penahanan motor gede yang terlibat dalam kasus pengeroyokkan TNI di Bukittinggi.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya