Rocky Gerung: Staf Khusus Milenial Dijadikan Patung Hidup

Rocky Gerung mengkritisi kebijakan staf khusus presiden dari kalangan milenial, Aminuddin Maruf yang mengeluarkan surat perintah kepada mahasiswa.
Tangkapan Layar kanal YouTube Rocky Gerung Official. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi kebijakan staf khusus presiden dari kalangan milenial yang kembali menjadi sorotan publik. Menurutnya, staf khusus sejatinya diangkat karena kemampuan persuasif, namun kini hanya dijadikan patung hidup di Istana Negara.

"Ini tradisi buruk, ada surat perintah yang dikeluarkan oleh salah satu staf khusus. Artinya ini milenial seperti robot yang tidak mampu berkomunikasi," kata Rocky dalam tayangan kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu, 8 November 2020.

“Semakin dicari alasan semakin kelihatan noraknya. Rapid test itu sudah berlangsung sejak tujuh bulan lalu. Istana sudah punya fasilitas itu. Ini alasan yang dicari-cari,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Aminuddin Ma'ruf, menerima perwakilan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia untuk menggelar audiensi seputar Omnibus Law UU Cipta Kerja. Mantan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016 itu mengeluarkan surat undangan untuk para mahasiswa dengan berjudul 'Surat Perintah'.

Belakangan, Aminuddin mengklarifikasi surat tersebut merujuk pada standar operasional prosedur (SOP) penerimaan tamu di lingkungan Istana Negara.

"Milenial yang direkrut Presiden Jokowi, yang dipamerkan sebagai orang yang memiliki wawasan luas, dari awal kita anggap ini sudah banyolan. Memposisikan milenial semacam terimakasih kepada orangtua mereka. Mereka ada di istana sebagai terimakasih kepada orangtuanya yang sudah mendukung Jokowi. Jadi dari sistem rekrutmennya saja sudah kacau," ucap Rocky.

Baca juga: Pakar Sebut Stafsus Milenial Jokowi Mutlak di Evaluasi 

Rocky Gerung yang diwawancara wartawan senior Hersubeno Arief menilai stafsus milenial harusnya diberikan pemahaman komunikasi politik agar tidak salah bertindak. 

“Stafsus Milenial dijadikan patung-patung hidup, mondar-mandir di halaman Istana. Saling WhatsApp-an, saling nanya isunya. Mestinya dia yang inisiatif, presiden minta mereka ajukan poin. Ini terbaca, sejak dilantik kita gak tahu apa kerjanya itu," sebutnya.

“Saya dapat berkah untuk di-politainment-kan, teruslah membuat keanehan agar saya bisa punya bahan untuk hiburan,” tutup Rocky.[]

Berita terkait
Stafsus Milenial Dinilai Gagal Terjemahkan Perintah Jokowi
Ferdinand Hutahaean menilai Staf Khusus (Stafsus) Milenial di Kabinet Indonesia Maju telah gagal menerjemahkan perintah dari Presiden Jokowi.
Stafsus Milenial Seharusnya Bantu Jokowi, Bukan Membebani
Pengamat politik: Seharusnya stafsus bantu Presiden Jokowi untuk urusan program anak muda milenial, bukan sebaliknya hanya menjadi beban.
5 Fakta Rocky Gerung, Ternyata Pernah Membimbing Dian Sastro
Ternyata Rocky Gerung pernah menjadi dosen pembimbing skripsi Dian Sastro di masa kuliah.