Robertus Robet Diduga Lecehkan TNI Polri, KB FKPPI Jabar Tuntut Kasusnya Dilanjutkan

Apa yang disampaikan oleh Robertus Robet dalam aksi damai Kamisan, 28 Februari 2019 telah menyakiti hati kami secara mendalam.
Ketua Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (KB FKPPI) Jawa Barat sekaligus Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana melakukan orasi di depan anggota KB FKPPI Jawa Barat di Bandung, Kamis (14/3/2019). (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar 14/3/2019) - Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI Polri (KB FKPPI) Provinsi Jawa Barat melakukan aksi damai mulai dari kantor KB FKPPI Jabar Jalan Banda No 5 Bandung sampai Polda Jabar. 

Aksi damai yang dilakukan KB FKPPI Jawa Barat ini untuk merespon kasus Robertus Robet yang diduga telah melecehkan institusi TNI dan Polri dalam orasi aksi Kamisan 28 Februari 2019 di Jakarta.

Aksi damai ini dihadiri lebih dari 1.000 orang anggota KB FKPPI Provinsi Jawa Barat. KB FKPPI menuntut dua hal, pertama menuntut kasus hukum Robertus Robet terus dilanjutkan. Kedua, menuntut Robertus Robet meminta maaf di 10 media cetak nasional selam 7 hari berturut-turut.

“Jadi saya mendengar kabar, teman-teman di Jabar cukup resah dengan satu sikap yang ditujukan Robertus Robet yang telah menghina institusi keluarga besar orangtua kami, TNI dan Polri. Aksi ini dilakukan sebagai cara untuk menyampaikan aspirasi kepada Bareskrim Polri agar kasus ini terus diproses,” tutur Ketua KB FKPPI Provinsi Jawa Barat yang juga menjabat Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Bandung, Kamis (14/3).

Lebih lanjut Yana menjelaskan, sebagai Ketua KB FKPPI Jabar dirinya sangat berharap seluruh aspirasi dari KB FKPPI Jabar ini bisa diteruskan Polda Jabar ke Bareskrim Polri dan diakomodir.

“Kedua tuntutan kami ini yang kami titipkan ke Polda Jabar bisa disampaikan ke Mabes Polri dan segera ditindaklanjuti,” jelasnya.

Bagaimana tidak marah apabila dalam orasinya Robertus mengatakan bahwa ABRI tidak berguna, makan dan naik kereta tidak bayar. Nyanyian yel-yel yang dilontarkan Robertus ini sangat menghina dan melecehkan serta melampaui batas terhadap institusi TNI-Polri

Yana menambahkan, meskipun cara menyampaikan aspirasi KB FKPPI Jabar dilakukan dengan aksi damai, dan dari 1.000-1.500 orang yang hadir hanya 20 sampai 30 orang saja yang langsung ke Polda Jabar tidak menjadikan segala tuntutan KB FKPPI ini tidak dengar atau tidak didengar. Sebab, secara yang penting substansi dari tuntutan KB FKPPI.

“Substansinya kami ingin menyampaikan aspirasi kami atau tuntutan kami ke Polda Jabar. Jadi, saya pikir meskipun 20-30 orang yang ke Polda Jabar pesan yang dititipkan ke Polda Jabar disampaikan Polda Jabar ke Mabes Polri di Jakarta,” tutup dia.

Di tempat yang sama Humas dan Informasi KB FKPPI Jawa Barat, Ariyadi Djamsuri menambahkan selaku putra-putri Purnawirawan TNI-Polri sebagai generasi penerus bangsa tentunya sangat memahami bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa ini telah dibayar mahal oleh patriot bangsa Indonesia (TNI-Polri) baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.

“Dimana mereka adalah orangtua kami, ayah dan bunda tercinta. Untuk itu, kami selaku anak TNI-Polri yang tergabung dalam KB FKPPI Jabar bahwa apa yang disampaikan oleh Robertus Robet dalam aksi damai Kamisan, 28 Februari 2019 telah menyakiti hati kami secara mendalam,” tambahnya.

KB FKPPI Jabar menilai dalam orasi Robertus Robet tersebut sangat menghina institusi TNI-Polri. Bagaimana tidak marah apabila dalam orasinya Robertus mengatakan bahwa ABRI tidak berguna, makan dan naik kereta tidak bayar. Nyanyian yel-yel yang dilontarkan Robertus ini sangat menghina dan melecehkan serta melampaui batas terhadap institusi TNI-Polri. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.