Robert: Liga Satu Tidak Fair, Klub Lain Bikin Rusuh Malah PSM yang Disanksi

Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan ke PSM Makassar oleh PSSI tidak fair. Padahal yang melakukan kerusuhan ketika PSM Makassar kontra Borneo FC adalah Borneo, tapi justru yang mendapatkan sanksi adalah PSM Makassar.
Pelatih PSM Makassar menganggap PSSI Tidak Fair dalam menjatuhkan Sanksi terhadap PSM Makassar. (Rio)

Makassar, (Tagar 26/5/2018) – Pelatih PSM Makassar Robert Rene Alberts mengomentari sanksi berlapis yang dijatuhkan oleh Komisi Disiplin PSSI terhadap PSM Makassar.

Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan ke PSM Makassar oleh PSSI tidak fair. Padahal yang melakukan kerusuhan ketika PSM Makassar kontra Borneo FC adalah Borneo, tapi  justru yang mendapatkan sanksi adalah PSM Makassar.

“Yang memulai kerusuhan saat melawan Borneo adalah Borneo, tapi malah kita yang kena sanksi, ini aneh dan tidak fair,” ujar Robert di Makassar, Sabtu (26/5).

Robert menambahkan, seharusnya yang kena sanksi itu klub Borneo FC, tetapi malah mereka tidak mendapatkan hukuman sebagai klub, tetapi cuma pemainnya yang kena sanksi.

Pertandingan lanjutan pekan ke sembilan Gojek Liga 1 pada 19 Mei 2018 lalu memang sempat kisruh di akhir pertandingan. Dimana ofisial dan pemain Borneo mengejar wasit saat pluit tanda akhir pertandingan dibunyikan.

“Kita lihat apa yang terjadi di Arema dan di Makassar, masa  kita yang mendapatkan hukuman.  Malah Borneo FC tidak mendapatkan hukuman sebagai klub,” sesalnya.

“Saya tidak bisa melihat, saya kira kita semua jadi saksi, ofisialnya Borneo dan pemainnya kehilangan kendali, mereka marah, mau lampiaskan itu ke ofisial pertandingan, namun petugas keamanan di Makassar sigap melindungi perangkat pertandingan, tetapi mereka malah dihukum, ini tidak fair,” masih bersungut Robert.

Dia juga mengkritik keras PSSI dan mempertanyakan siapa sebenarnya di PSSI yang mengurusi ini. “Saya kira kita harus tegas, saya juga mau berbicara siapa sebenarnya yang bertugas di PSSI dalam hal ini? Siapa yang bertanggung jawab di liga? Harapan saya kita harus punya liga yang jujur,” tegas Robert.

Masih menurut Robert, Pelaksana Tugas (Plt) PSSI Joko Driyono pernah berujar, kalau semua tim harus bermain di Serui pada saat Bulan Ramadhan, tapi sekarang Serui malah main di luar, berarti PSSI tidak fair.

“Seharusnya fair, satu hal yang perlu kita lakukan,  kita harus punya liga yang fair, lihat fakta-fakta yang ada, kalau kita bersuara, PSSI menganggap kita membangkang dan kita langsung kena hukuman, padahal apa yang kita lakukan adalah fakta.”

Lihat waktu lawan Persib Bandung, masih lanjutnya, PSM kalah di situ, namun diterima dengan lapang dada. Dan kekalahan itu diterima dengan fair tanpa melakukan sesuatu yang heboh. “Tetapi di Makassar, orang lain yang bikin kerusuhan malah kita yang kena sanksi, itu sangat tidak fair,” pungkas Robert. (rio)

Berita terkait