Rizieq Perkuat Oposisi, EWI: Tak Bisa Dobrak Kekuatan Pancasila

Ferdinand Hutahaean tak menyangkal akan ada kekuatan baru bagi oposisi, mengingat Imam Besar FPI Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air.
Rizieq Shihab. (Foto: Tagar/Industry.co.id)

Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean tak menyangkal akan ada kekuatan baru bagi oposisi, mengingat Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air.

"Soal oposisi tentu Rizieq Shihab ini punya massa, kader, dan kita sebut punya kekuatan dan tentu itu menjadi penguat bagi oposisi karena memang Rizieq Shibab beroposisi bagi pemerintah," kata Ferdinand dihubungi Tagar, Selasa, 10 November 2020.

Sementara, bangsa ini masih lebih banyak di cintai oleh kaum nasionalis yang memang cinta dengan Indonesia, NKRI, persatuan, dan cinta dengan Pancasila

Kendati demikian, Ferdinand menegaskan kekuatan itu tidak akan bisa mengalahkan kaum nasionalis yang ada di Indonesia. Dia berpandangan, hal itu lantaran oposisi masih larut dalam politik identitas.

"Maka tentu ini menambah kekuatan bagi kaum oposisi, meskipun kekuatan ini tidak akan mampu menandingi kaum nasionalis. Karena oposisi ini sekarang terlalu larut dengan politik identitas. Sementara, bangsa ini masih lebih banyak di cintai oleh kaum nasionalis yang memang cinta dengan Indonesia, NKRI, persatuan, dan cinta dengan Pancasila," ujarnya.

Sebesar apapun gerakan oposisi nantinya, kata Mantan Politisi Partai Demokrat ini, kekuatan itu masih kecil ketimbang Cinta Pancasila dan NKRI.

"Soal apakah akan menambah kekuatan oposisi, tentu akan menambah daya dobrak, tetapi tetap tidak akan bisa mendobrak kekuatan Pancasila dan NKRI yang sekarang bersatu-padu mendukung pemerintah ini untuk membawa Indonesia menjadi negara maju ke depan," kata dia.

Pun begitu, Ferdinand berharap tidak ada kekacauan yang ditimbulkan jika kekuatan oposisi bertambah.

"Apapun yang dilakukan oposisi dengan cara konstitusional tentu sah-sah saja dalam demokrasi, apakah itu baik dalam pernyataan pendapat dalam demokrasi, silahkan," ucapnya.

Melakukan tindakan inkonstitusional, tambah dia, TNI, Polri, beserta masyarakat Indonesia akan melakukan pembelaan terhadap negara ini.

"Tetapi, kalau oposisi mengambil langkah yang inkonstitusional, tentu masyarakat bersama dengan TNI-Polri akan menghadang gerakan-gerakan yang inkonstitusional dan tetap akan membela bangsa ini supaya terhindar dari hal-hal buruk yang kita semua tentu tidak inginkan," ujar Ferdinand.

Selanjutnya, dia menyarankan pihak-pihak itu mengikuti kontestasi politik jika menginginkan kekuasaan.

"Soal demokrasi dan kekuasaan, silahkan mengikuti di dalam kontestasi politik, ada Pilkada dan Pilpres. Waktunya nanti akan tiba. Jadi sebaiknya tidak melakukan kekacauan kalau ada rencana seperti itu sebaiknya tidak dilanjutkan," kata dia.

"Sekali lagi saya tegaskan, masyarakat bersama TNI Polri akan menghadang gerakan-gerakan yang akan membuat bangsa ini kacau dan caos. Itu sesuatu yang pasti," ucap Ferdinand menambahkan.[]

Berita terkait
Epidemiolog: Penyambut Habib Rizieq Sangat Mungkin Jadi Klaster
Dicky Budiman mengatakan, massa penyambut kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi potensi menjadi klaster Covid-19.
Yusuf Martak Pede Penyambutan Rizieq Shihab Lebihi Presiden
Ketua GNPF-Ulama Yusuf Martak merasa penyambutan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Bandara Soetta melebihi presiden sekalipun.
Haikal Hassan: Rizieq Shihab Luruskan Semua yang Bengkok
Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan Baras menilai waktu kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air luruskan semua yang bengkok
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.