Rivalitas AS dan China Ancaman Keamanan Terbesar di Asia Timur

Jepang menetapkan rivalitas antara AS dan China sebagai ancaman keamanan terbesar terhadap perdamaian di Asia Timur
Kapal perang Jepang di Samudera Pasifik (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Jepang menetapkan Taiwan serta konflik Amerika Serikat (AS) dan China sebagai ancaman utama terhadap perdamaian di Asia Timur. Konflik antara kedua negara dinilai akan terus bereskalasi, terutama di sektor teknologi.

Ketegangan militer seputar Taiwan, serta rivalitas Amerika Serikat dan China di bidang teknologi dan ekonomi ditandai sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas di kawasan, begitu menurut buku putih pertahanan yang dirilis pemerintah Jepang, 12 Juli 2021.

"Adalah penting bahwa kita memperhatian situasinya dengan kepekaan terhadap krisis yang lebih besar,” bunyi salah satu penggalan dokumen setebal 44 halaman itu terkait isu Taiwan. "Khususnya persaingan di bidang teknologi antara AS dan China bisa dipastikan akan terus memanas.”

Buku putih pertahanan yang disusun pemerintahan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, itu menunjuk China sebagai sumber ancaman keamanan terbesar bagi Tokyo. Isu Taiwan misalnya dianggap mengkhawatirkan karena letaknya yang berdekatan dengan rantai kepulauan Okinawa di bagian barat Jepang.

Kekhawatiran itu antara lain dipicu pidato Presiden China, Xi Jinping, yang beberapa pekan lalu bersumpah akan merealisasikan "reunifikasi" penuh dengan Taiwan.

Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, belum lama ini mendesak agar Tokyo merapat dengan Amerika Serikat untuk melindungi Taiwan dari agresi China. Dia juga mengimbau agar isu kedaulatan Taiwan diselesaikan lewat jalur dialog, bukan kekerasan. Pesannya itu dibantah oleh Beijing.

Menurut buku putih pertahanan Jepang, China saat ini menikmati pengaruh yang besar di negara-negara di kawasan Asia Pasifik, dan sebabnya memiliki ruang gerak yang lebih luas. Bersamaan dengan itu, pemerintah di Tokyo mengumumkan akan menghibahkan tiga juta dosis vaksin bagi Taiwan, Indonesia dan Vietnam.

Peta China, Jepang, TaiwanPeta China, Jepang, Taiwan dan kepulauan Senkaku yang diperebutkan antara Beijing dan Tokyo (Foto: dw.com/id)

Bulan ini juga Jepang akan mulai mengirimkan 11 juta dosis tambahan yang disumbangkan lewat program vaksin WHO, Covax, ke Bangladesh, Kamboja, Iran, Laos, Nepal, Sri Lanka dan sejumlah negara-negara kepulauan Pasifik.

"Persahabatan antara Taiwan dan Jepang sangat kokoh," tulis Kementerian Luar Negeri Taiwan. "Kemenlu ingin sekali lagi berterima kasih kepada mitra kami dalam kebebasan dan demokrasi, atas bantuan hangat dan dukungan kuat mereka."

Rivalitas teknologi antara AS dan China. Seiring memanasnya persaingan militer antara AS dan China, rivalitas ekonomi antara kedua negara adidaya kini mendominasi pasar teknologi, terutama pada sektor semikonduktor, kecerdasan buatan atau teknologi komputasi quantum.

Persaingan teknologi AS dan China yang kian sengit, ditandai oleh sejumlah pembatasan yang dijatuhkan kepada perusahaan dari negara rival. Perusahaan telekomunikasi dan produsen komputer super asal China misalnya kini dilarang beroperasi atau membeli suku cadang dari AS.

Washington juga berusaha membatasi akses China untuk membeli produk semikonduktor seperti microchip atau prosesor komputer.

Gesekan tersebut mengkhawatirkan Jepang lantaran pertautan ekonomi dan bisnis dengan kedua negara. Tokyo juga akan harus berinvestasi pada pengembangan teknologi untuk mengimbangi arus investasi di AS, China dan Eropa, menurut buku putih pertahanan Jepang.

Baru-baru ini Senat AS mengesahkan UU Persaingan 2021 yang membuka keran duit senilai 190 miliar dolar AS untuk belanja teknologi, termasuk 54 miliar dolar AS untuk meningkatkan kapasitas produksi chip komputer. Saat ini parlemen di Washington juga sedang membahas proposal terpisah yang juga membidik pendanaan tambahan bagi sektor teknologi [rzn/vlz (ap,rtr)]/dw.com/id. []

Berita terkait
China Usir Kapal Perang Amerika dari Kepulauan Paracel
China mengusir kapal perang Amerika Serikat (AS) dari Kepulauan Paracel di Laut China Selatan
Perusahaan China Masuk Daftar Hitam Amerika Terkait HAM Uighur
Beberapa perusahaan di China masuk “daftar perdagangan hitam” AS dituding dukung pelanggaran HAM atas minoritas muslim Uighur
China Keberatan Ada Pembicaraan Dagang Amerika dan Taiwan
Amerika mengatakan pihaknya sangat menantikan pembicaraan perdagangan minggu ini dengan Taiwan, China menolak hal itu
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya