Risma Minta Warga Tak Keluar Surabaya saat Libur Nataru

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berkaca pada momen libur sebelumnya yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (Foto: Tagar/Pemkot Surabaya)

Surabaya - Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Surabaya menjadi perhatian bagi Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Apalagi, tak lama lagi akan ada momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru).

Risma meminta kepada warga untuk tidak keluar Kota Surabaya untuk memanfaatkan libur momen Natal dan Tahun Baru. Apalagi, saat momen libur panjang sebelumnya, menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Surabaya.

Masalahnya ini nanti ada liburan lagi. Saya berharap kalau memang tidak terpaksa, tidak keluar kota terlebih dahulu.

"Jadi yang liburan kemarin, Surabaya ada kenaikan. Namun kami cepat melakukan antisipasi, jadi yang suspek misalkan baru batuk, pilek itu kita deteksi. Jadi yang mengeluh berobat batuk pilek langsung kita swab. Itulah mengapa penanganan kami lebih cepat," ujarnya di Balai Kota Surabaya, Kamis, 3 Desember 2020.

Meski kenaikan kasus Covid-19 pasca liburan sebelumnya dapat diantisipasi, namun Risma mengaku khawatir. Pasalnya, warga berpotensi besar kembali bepergian ke luar kota saat libur Natal dan Tahun Baru ini.

Baca juga:

"Masalahnya ini nanti ada liburan lagi. Saya berharap kalau memang tidak terpaksa, tidak keluar kota terlebih dahulu," katanya.

Apalagi, ketika warga itu berlibur ke luar kota, mereka akan sulit terdeteksi telah melakukan kontak dengan siapa saja. Sementara di Kota Pahlawan sendiri, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya masif melakukan tracing dan testing. Sehingga dapat diketahui siapa saja yang berpotensi besar untuk menjadi tertular.

Terlebih lagi, ketika warga tersebut tergolong OTG (orang tanpa gejala) maka akan sulit terdeteksi jika tidak dilakukan pemeriksaan swab. Makanya, Risma berharap kepada seluruh warga Surabaya agar saat libur natal dan tahun baru ini tidak bepergian ke luar kota.

"Karena itu saya berharap liburan ini tolong usahakan tidak kemana-mana dulu sampai kondisi di luar sana relatif lebih baik," tutur dia.

Menurut dia, banyak hal yang dapat dilakukan selama libur natal dan tahun baru di Surabaya. Jangan sampai pasca liburan ke luar kota justru malah membawa virus ketika kembali pulang ke Surabaya.

"Jangan kemudian kita tertular dan impact-nya itu ke keluarga kita. Ada yang kuat tapi ada yang tidak kuat. Jadi contohnya misalnya ada seorang dokter yang kita tracing ternyata dia juga habis dari luar kota," kata dia.

Untuk  itu, demi keselamatan bersama wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali berpesan kepada seluruh warga agar tidak liburan ke luar kota. Terlebih, Covid-19 tak hanya menyasar kepada para orang tua. Namun, anak-anak maupun remaja berpotensi tertular virus tersebut.

"Karena itu saya berharap sekali lagi, karena tidak semua orang kuat. Tidak hanya orang tua, yang muda pun banyak yang jadi korban. Oleh sebab itu ayo kita jaga 3M, Memakai Masker, Menjaga Jarak Aman, dan Mencuci Tangan," tutur dia.

Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat libur Nataru, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti kembali mengingatkan kepada pelaku usaha, baik pengelola hotel, restoran, maupun destinasi wisata agar tak mengendorkan disiplin protokol kesehatan.

"Kunci utamanya adalah protokol kesehatan sesuai dengan Perwali 28 dan 33 dalam perubahannya, bahwa industri pariwisata khususnya destinasi pariwisata harus menerapkan protokol kesehatan," kata Antiek.

Karenanya, pihaknya berharap kepada seluruh pemilik perhotelan, restoran maupun destinasi wisata di Surabaya agar konsisten dalam menerapkan protokol kesehatan. Termasuk pula pengawasan yang dilakukan Satgas Covid-19 mandiri kepada para pengunjung.

"Termasuk menjaga jarak dan membatasi jumlah pengunjung sesuai dengan ketentuan maksimal setengah dari kapasitas yang ada," tutur dia.

Di samping itu, untuk meminimalisir kontak langsung, ia juga mendorong pelaku usaha atau pengelola destinasi wisata agar mengupayakan penggunaan elektronik, seperti pembelian karcis ataupun tanda masuk lainnya.

"Supaya bisa dikontrol juga jumlah pengunjung yang masuk, sehingga tidak melebihi kapasitas yang ada," ucapnya.[]

Berita terkait
Pengakuan Dua Wanita Cantik di Surabaya Jadi Budak Narkoba
Satresnarkoba Polrestabes Surabaya mengungkap 36 kasus narkoba dengan menangkap 47 laki-laki dan 2 perempuan selama November 2020.
Polisi Tangkap 5 Pembunuh Remaja saat Tawuran di Surabaya
Polisi berhasil menangkap lima tersangka pembacok remaja berusia 16 tahun saat terjadi tawuran antar pemuda di Surabaya.
Alasan Susah Tidur, Pegawai Jasa Marga Surabaya Konsumsi Ganja
Pegawai Jasa Marga Surabaya mengaku mengkonsumsi ganja karena susah tidur
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan