Ribuan Warga Saksikan Prosesi Pemakaman Massal Korban Kecelakaan Subang

Ribuan warga saksikan prosesi pemakaman massal korban kecelakaan Subang. Korban meninggal dunia tercatat sebagai warga Ciputat Timur dan Ciledug Kota, Tangsel.
PEMAKAMAN MASSAL KORBAN KECELAKAAN BUS: Ribuan warga menyaksikan prosesi pemakaman korban kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legoso Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2). Sebanyak 26 orang korban tewas kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Subang yang kesemuanya warga Legoso Ciputat, dimakamkan secara massal. (Foto: Ant/Muhammad Iqbal).

Tangerang Selatan, (Tagar 11/2/2018) – Ribuan warga menyaksikan prosesi pemakaman korban kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legoso Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Minggu (11/2).

Sebanyak 26 orang korban tewas kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Subang yang kesemuanya warga Legoso Ciputat, dimakamkan secara massal.

Satu orang dari total 27 korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus pariwisata di turunan Cicenang atau Tanjakan Emen, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, tercatat sebagai warga Kabupaten Karawang.

Berdasarkan data korban meninggal dunia yang dirilis Polres Subang, Minggu (11/2), dari 27 korban meninggal dunia, ada seorang korban yang tercatat sebagai warga Cilamaya Wetan, Karawang.

Pihak kepolisian setempat menduga, korban bernama Agus Waluyo yang merupakan warga Karawang itu diduga pengendara sepeda motor yang sempat tertabrak bus pariwisata dalam kecelakaan tersebut.

Sedangkan 26 korban meninggal dunia yang lainnya merupakan penumpang bus pariwisata, tercatat sebagai warga Ciputat Timur dan Ciledug Kota, Tangsel.

Korban kecelakaan bus pariwisata itu di antaranya Minah Rahayu (46), Aminah (44), Munih (57), Nasia (56), Sri Rohayati (49), Liliana (48), Mimin Mintarsih (44), Martiningsih (35), Yanuati (60), Atifah Siameti (10), Julaeha (58), serta Sopiah (63).

Korban lainnya, Sri Widodo (63), Sugiati (55), Oktika, Siti Mulyamah, Teti Sumiati (48), Hasanah (46), Juminten (60), Siti Payung Alam (39), Sri Sulastri (60), Elida (64), Paikem (64), Rusminah (50), Jono (56), Ari Lestari (42) serta Agus Waluyo (diduga pengendara sepeda motor), warga Cilamaya Wetan, Karawang.

Untuk 26 korban meninggal dunia merupakan penumpang bus pariwisata yang tercatat sebagai warga Ciputat Timur dan Ciledug Kota, Tangerang Selatan.

Pada Sabtu (10/2), bus pariwisata Premium Passion bernopol F-7959-AA mengalami kecelakaan di Jalan Raya Subang-Bandung, di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Subang.

Rombongan dari Ciputat itu melintas di Jalan Raya Subang-Bandung setelah berwisata dari Gunung Tangkuban Perahu.

Saat akan pulang melalui Subang, tepatnya di Tanjakan Emen, bus oleng dan menabrak sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terguling.

Sebanyak 27 orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan itu, termasuk pengendara motor yang tertabrak bus nahas tersebut.

Puluhan korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan bus tersebut telah dibawa ke Ciputat menggunakan puluhan mobil ambulance. "Korban meninggal dunia seluruhnya dibawa oleh keluarga korban," ujar Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni.

Masih Dirawat

Sementara itu, Elmira (3 tahun) yang menjadi bagian dari korban kecelakaan di Tanjakan Emen Subang, Jawa Barat, masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Subang.

Sekretaris Daerah Kota Tangerang Selatan, Muhammad mengatakan jika kondisi korban saat ini masih membutuhkan penanganan intensif.

Oleh karena itu, karena korban mengalami luka serius sehingga belum bisa dibawa ke Tangerang Selatan tetapi masih di Subang.

"Jadi, masih ada satu korban lagi yang balita dan kini sedang dalam penanganan intensif sebab kondisinya alami luka berat," ujar Muhammad di Tangerang Minggu (11/2).

Diungkapkan Sekda, Elmira turut dalam serta pada rombongan bus yang naas tersebut bersama kedua orang tuanya.

Muhamad menjelaskan Elmira mengalami luka di sekujur kepalanya dan harus mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU. "Kepalanya diperban, kemungkinan terkena benturan saat kecelakaan terjadi," jelasnya.

Untuk kondisi ibu Elmira diketahui meninggal dunia. Sedangkan ayah dari Elmira dalam keadaan selamat. "Sekarang korban ditemani pamannya," ujarnya.

Juga disebutkan, seluruh biaya perobatan korban ditanggung oleh Pemkot Tangsel.

Diduga Malfungsi Rem

Sementara itu, Kasubdit Laka Dit Gakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Joko Rudi menduga penyebab kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang akibat adanya malfungsi sistem rem.

"Itu untuk pengecatan bekas rem tapal batas pengereman itu sebagai bukti stasioner yang melekat di jalan atas ban akibat adanya upaya supir untuk melakukan penghentian kendaraan. Bisa dipastikan berarti upaya-upaya (pengereman) itu bisa dilakukan sekian lama," ujar Joko disela-sela olah TKP, Minggu (11/2).

Rudi menjelaskan, berdasarkan analisis sementara yang dilakukannya, terdapat beberapa titik yang memperlihatkan bus mencoba menghentikan kendaraan sebelum akhirnya terguling.

"Dengan batasan itu berarti yang bersangkutan (sopir) ada upaya pengereman itu yang menjadi permasalahan kecelakaan," ujarnya.

Selain itu, lokasi kecelakaan ini merupakan titik terakhir dari Tanjakan Emen. Dari titik awal tanjakan yang berada setelah tempat wisata Gunung Tangkuban Perahu hingga titik kecelakaan, memiliki panjang 2,4 kilometer.

Diduga, fungsi rem tidak berjalan dengan baik akibat penggunaan yang terus menerus. Hingga akhirnya pada titik terakhir Tanjakan Emen, laju bus tidak bisa terkendali dan terguling setelah menabrak sepeda motor.

"Nah inget mobil solar itu rem didorong oleh minyak yang minyak itu didorong oleh turbin atau angin dan fungsi rem masih berbentuk kanvas rem, masih tromol. Apabila dalam pengereman ia terlalu cepat dan sering, mungkin akan panas sehingga barang apapun ketika panas akan memuai dan tidak berfungsi," jelasnya.

Namun dugaan ini, kata dia, hanya bersifat sementara. Hasilnya baru akan diketahui melalui proses olah TKP dengan menggunakan sistem pemindaian kamera laser tiga dimensi (3D).

Melalui teknologi tersebut akan diketahui pula mengenai gambaran analisis pra kecelakaan, saat kecelakaan, dan pasca kecelakaan.

"Kesimpulan sementara bahwa kecelakaan adanya Out of Control atau lepas kendali dari pihak bus dalam hal turunan jalan. Out of Control banyak sebabnya mungkin dari aspek manusia bisa kendaraan, bisa alam bisa kontur jalan bisa penyebab lain mungkin cuaca, remnya bocor, dan lain sebagainya," kata dia.

Sebelumnya, bus yang berisi rombongan dari Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat Tangerang Selatan sedang berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu.

Saat akan pulang melalui Subang kota tepatnya di tanjakan Emen, bus oleng dan menabrak sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terguling. (ant/yps)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.