Surabaya - Pemprov Jawa Timur memastikan pemulangan perantau asal Jatim dari Wamena Papua telah selesai. Namun data Pemprov menyebut masih ada ribuan orang dari Jatim yang enggan meninggalkan Wamena.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Timur Jonathan Judianto mengatakan, perantau yang tidak mau pulang ini karena ingin bertahan di Wamena. Namun, Pemprov tidak dapat merinci perantau dari mana saja yang masih di Papua.
"Kami belum punya datanya lengkapnya," ujar Jonathan usai rapat dengan Komisi A DPRD Jawa Timur, di Surabaya, Senin 21 Oktober 2019.
Jonathan menyebut total perantau yang telah kembali ke kampung halamannya melalui program penjemputan Pemprov Jatim sekitar 1500 orang. Perantau itu ada pulang menaiki pesawat komersil (mandiri), dan menggunakan penerbangan non umum seperti pesawat Hercules.
Perantau yang tidak mau pulang ini karena ingin bertahan di Wamena
"Saya tidak bawa data pastinya. Kira-kira 1500 orang. Pokoknya sekitar itu," ungkap Jonathan.
Jonathan berharap agar Pemprov Papua memberi kenyamanan terhadap para perantau Jatim sehingga betah tinggal di Papua. Mengingat Jonathan tidak mendengar kabar adanya rencana perantau pulang kampung. Sebaliknya, warga yang telah pulang kampung belum ada keinginan untuk kembali ke Papua.
Sebelumnya, 519 orang perantau yang datang dari Papua, dan langsung menuju Transito Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jawa Timur menjadi yang terakhir, Kamis 17 Oktober 2019 lalu.
Pemulangan para perantau ini merupakan gelombang terakhir, dan berasal dari 23 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Diantaranya Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Trenggalek. []
Baca juga:
- Pelaku Pembunuhan Warga Toraja di Wamena Ditangkap
- Wamena Siaga Satu, TNI dan Polisi Jamin Keamanan
- Warga Toraja Ditusuk OTK, Keamanan Wamena Terusik