Ribuan Pedagang Pasar Raya Padang Tes Covid-19

Ribuan pedagang di Pasar Raya Padang bakal menjalani tes swab. Sejumlah pusar pertokoan non pangan juga akan ditutup.
ilustrasi Covid-19 (Dok. Tagar)

Padang - Sebanyak 1.100 pedagang Pasar Raya dan Pasar Bandar Buat di Kota Padang, Sumatera Barat, bakal menjalani tes swab secara bertahap mulai Senin, 11 Mei 2020. Bahkan, sejumlah pusat pertokoan non pangan juga akan ditutup.

Selama fase pemeriksaan, para pedagang yang masuk dalam daftar pemeriksaan juga tidak diperkenankan berdagang.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengatakan fokus pemeriksaan terhadap pedagang adalah di lokasi yang sudah terdampak langsung dari mereka yang telah positif terpapar virus corona (Covid-19).

Total pedagang yang dilaporkan sudah terpapar virus Covid-19 di Pasar Raya Padang berjumlah 48 orang dan satu di antaranya berdagang di Pasar Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan.

"Prioritas kami dua pasar tersebut, pasalnya sudah ada yang kena (corona). Sekarang kami sedang melakukan tahapan sosialisasi kepada pedagang," katanya saat dihubungi Tagar, Kamis, 7 Mei 2020.

Menurut Endrizal, pasar yang ditutup diutamakan pasar non pangan atau yang tidak menjual kebutuhan primer bagi masyarakat. Untuk Pasar Raya Padang misalnya, pihaknya memfokuskan pada pedagang di Fase Blok A.

"Di sana total ada 1.000 pedagang, sementara di Pasar Bandar Buat sekitar 100 pedagang yang berjualan di lantai satu, untuk pedagang kebutuhan pokok berjumlah 400 orang, namun kami fokus kepada pedagang non sembako terlebih dahulu," katanya.

Endrizal beralasan tidak melakukan pemeriksaan terhadap pedagang sembako lantaran aktivitas mereka yang bersentuhan langsung dengan ekonomi masyarakat.

"Jika mereka tidak bisa berjualan karena tes swab, maka akan terjadi kekacauan ekonomi dan jatuhnya daya beli masyarakat. Selain itu, pedagang yang positif corona sebelumnya juga datang dari pedagang non sembako," katanya.

Pemeriksaan terhadap 1.100 pedagang di dua pasar tersebut akan memakan waktu hingga enam hari. Dalam satu hari, sebanyak 200 pedagang akan diperiksa oleh petugas Puskesmas yang berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Padang.

"Selama fase pemeriksaan, para pedagang yang masuk dalam daftar pemeriksaan juga tidak diperkenankan berdagang terlebih dahulu," katanya.

Lokasi pemeriksaan akan disebar di tiga puskesmas. Masing-masing Puskesmas Andalas, Kecamatan Padang Timur, Puskesmas Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, dan Puskesmas Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat.

"Pasar itu akan kami sterilkan selama penutupan sementara itu. Bagi mereka yang telah selesai melaksanakan tes swab dan hasilnyanegatif, maka boleh kembali berdagang dengan catatan memiliki sertifikat selesai melaksanakan tes swab," katanya.

Setelah Pasar Raya dan Bandar Buat, dijadwalkan sebanyak 200 pedagang Pasar Tanah Kongsi menjadi urutan selanjutnya pemeriksaan tes swab.

"Sudah meminta juga kepada kami, itu atas inisiatif mereka, namun kami meminta waktu terlebih dahulu untuk menyelesaikan dua pasar yang pertama," katanya.

Selain pedagang, pihaknya dari Dinas Perdagangan juga ikut menjalani tes swab. Sebab, salah seorang stafnya yang bertugas di lapangan berinteraksi dengan salah seorang pedagang yang telah positif Covid-19.

"Mereka takut diperiksa lantaran ada informasi yang tersebar pemeriksaan swab itu menyakitkan layaknya pembunuhan, maka itu dimulai dari kami terlebih dahulu, caranya adalah dengan saya yang memberikan contoh dengan ikut tes itu," katanya.

Endrizal mengaku tidak bisa memaksa pedagang yang terdata menolak ikut tes swab. Namun pihaknya menegaskan pedagang yang menolak ikut tes swab, tidak diperkenankan berdagang lagi.

"Kami tak bisa paksakan (tes swab), namun jika mereka tidak mau yah tidak boleh berdagang lagi," katanya.

Dirinya juga tidak menutup kemungkinan bagi pedagang di delapan pasar pembantu di Kota Padang yang tiba-tiba dinyatakan terpapar virus corona akan dilakukan juga tes swab seperti Pasar Bandar Buat.

"Untuk pasar kaget yang ada di Kota Padang, kami sudah berikan imbauan dan pedagang juga sudah dicek suhu tubuhnya, jika mereka kembali membandel, maka akan kami ambil tindakan tegas terukur," tuturnya. []


Berita terkait
Pelanggar PSBB di Padang Diancam Pidana
Polresta Padang akan menindak tegas masyarakat yang masih saja membandel dan berkumpul di masa PSBB.
RSUP M Djamil Padang Dilaporkan ke Polda Sumbar
Pihak RSUP M Djamil Padang dilaporkan seorang warga Pariaman ke Polda Sumatera Barat.
Padang Fokus Pulihkan Dua Klaster Covid-19
Pemerintah Kota Padang fokus memulihkan klaster penyebaran Covid-19 di Pasar Raya dan Pegambiran.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.