Mataram - Ribuan cacing tanah bermunculan di halaman rumah warga di Desa Teratak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, menimbulkan beragam asumsi fenomena alam. Ada yang mengaitkannya dengan pertanda peristiwa gempa bumi.
Berawal dari sebuah unggahan live video di akun media sosial Facebook milik Bintang Terang pada Senin, 4 Mei 2020. "Pertanda apakah ini, terjadi 4.5.2020," tulisnya. Unggahan itu pun 901 kali telah disukai, 198 komentar dan 2.768 kali dibagikan.
Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya perubahan prekursor gempa.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Ardhianto Septiadhi saat dimintai tanggapannya terkait kemunculan cacing itu menjelaskan, berdasarkan laporan mengenai kemunculan cacing yang terjadi di berbagai tempat di dunia menjelang terjadinya gempa besar.
Ternyata kejadian gempa besar, kata Ardhianto, selalu didukung dengan data perilaku gejala alamiah lain yang tak lazim, seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lombat di dalam kolam.
"Selain perilaku aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya perubahan prekursor gempa," jelas Ardhianto kepada Tagar, Selasa 5 Mei 2020.
Ardhianto mengatakan, fenomena cacing di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung oleh adanya bukti-bukti alamiah lain dan anomali prekursor gempa bumi.
Jika tidak ada data dukung lain, maka munculnya cacing secara masal ke permukaan diakibatkan oleh adanya perubahan kondisi cuaca, iklim, dan keadaan lingkungan yang mendadak.
"Namun demikian, karena wilayah kita memang rawan gempa sebaiknya kita selalu waspada, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan belum dapat diprediksi," ujarnya.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sebelumnya juga sempat menjelaskan terkait fenomena munculnya ribuan cacing tanah di beberapa tempat di daerah Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Daryono menjelaskan isu kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bumi bukan tak berdasar. Beberapa peristiwa gempa merusak di dunia di antaranya memang diawali dengan adanya gejala alamiah berupa kemunculan cacing tanah secara massal.
Di Taiwan, kemunculan cacing tanah dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi 1999. Pada peristiwa gempa Haicheng, China 1975, beberapa hari sebelumnya juga dilaporkan adanya kemunculan cacing tanah yang sangat banyak ke permukaan tanah.
Beberapa sumber pustaka lain banyak yang mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah menjelang terjadinya peristiwa gempa seperti kajian Chen dkk. (2000), Rikitake (1979), Whitehead dan Ulusoy (2013), dan Liso dan Fidani (2014).
Wilayah kita memang rawan gempa sebaiknya kita selalu waspada, mengingat peristiwa gempa kuat dapat terjadi kapan saja, dimana saja, dan belum dapat diprediksi.
Menurut Grant dan Conlan (2015) kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang terjadinya gempai terkait adanya anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Munculnya anomali ini dilaporkan terjadi beberapa hari sebelum terjadi gempa bumi.
Dalam sebuah penelitian yang mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan, Ikeya dkk (1996) menempatkan beberapa Elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah yang banyak terdapat cacing tanah.
"Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini dengan cara keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan," urai Daryono. []