Rias Pengantin Gratis Warga Terdampak Pandemi di Yogyakarta

dua perias pengantin di Yogyakarta memberikan jasa rias gratis untuk warga terdampak pandemi Covid-19 dan tenaga kesehatan.
Seorang perias pengantin, Arum Puspitorini tengah merias wajah calon pengantin putri. (Foto: Tagar/Instagram Arumpuspitorini)

Yogyakarta – Seorang perempuan berkulit putih dan berkacamata terlihat sedang merias perempuan lain di depannya. Jemari tangan kanannya memegang pensil alis, dengan ujung pensil masih menempel di atas kelopak mata perempuan yang diriasnya.

Pada foto lain, perempuan perias yang sama tampak berpose di samping seorang wanita berhijab yang mengenakan pakaian pengantin. Arum Pusporini, nama perias pengantin itu, tersenyum lebar, sementara perempuan berhijab di sampingnya duduk dengan mulut terkatup.

Beberapa waktu lalu Arum sempat menjadi perhatian di salah satu grup facebook, yakni Info Cegatan Jogja . Saat itu Arum membuat unggahan berupa penawaran rias pengantin gratis untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Namun, kiriman yang diunggahnya pertengahan September 2020 tersebut tidak berumur panjang. Keesokan harinya unggahannya sudah tidak ditemukan lagi. “Saat itu saya masukkan ke dua grup facebook, ICJ dan icj,” kata Arum saat berbincang santai dengan Tagar, Minggu, 18 Oktober 2020.

Arum mengakui unggahannya di dua grup Info Cegatan Jogja tersebut mendapatkan komentar yang bernada pro dan kontra. Banyak warganet yang memuji dan mendukung program rias pengantin gratis itu. Tapi, tidak sedikit juga yang merundung atau membully, dan menilai Arum hanya mencari sensasi.

Cerita Rias Pengantin Yogyakarta (2)Arum Puspitorini tengah merapikan mahkota calon pengantin putri. Arum menggratiskan rias pengantin untuk calon mempelai yang terdampak pandemi Covid-19. (Foto: Tagar/Instagram Arumpuspitorini)

“Ya terkejut juga. Karena baru saya posting malam, eh besoknya sudah hilang. Memang dalam kolom komentar cukup banyak pro dan kontra.”

Komentar warganet yang kontra bukan hanya merundung unggahannya. Sebagian bahkan menyerangnya secara pribadi. Tapi Arum tidak terlalu peduli dan memikirkan komentar-komentar itu, sebab niatnya memang hanya ingin membantu para calon pengantin yang terdampak pandemi dan kekurangan biaya untuk melaksanakannya, termasuk membayar jasa rias pengantin.

Bukan Pertama Kali

Penawaran rias pengantin gratis itu bukan yang pertama dilakukan oleh Arum. Jauh sebelum pagebluk Covid-19 ini ada, dia sudah pernah memberikan penawaran dan layanan rias pengantin gratis untuk calon pengantin yang anggarannya minim.

Saat itu beberapa calon pengantin memanfaatkan penawaran yang diberikannya dengan antusias, meski ada beberapa calon pengantin yang mengaku tidak berminat dengan tawaran itu.

Arum mengatakan, dirinya bukan orang kaya, tetapi dia memiliki niat untuk membantu sesame. Penawaran rias pengantin gratis itu bukan untuk mendapatkan sanjungan, tetapi murni atas dasar kepedulian kepada sesame.

“Saya memang bukan orang berada atau kaya raya, tapi hanya itu yang bisa saya lakukan untuk membantu sesama. Tidak ada tujuan lain, dan tidak pula karena ingin disanjung. Ketika saya menawarkan rias manten gratis ini ada beberapa pasangan yang langsung antusias meminta dirias dengan gratis. Tapi ada juga lho yang tidak mau terang-terangan menerima tawaran saya ini, ya mungkin malu karena takut dianggap orang tak mampu,”jelasnya.

Mengenai untung atau rugi dalam memberikan jasa rias pengantin gratis, Arum mengakui bahwa jika dihitung secara finansial, rias pengantin gratis itu memang merugikan untuk dirinya. Tapi kerugian finansial itu tidak dipedulikannya. Pikiran tentang untung atau rugi ditepisnya jauh-jauh. Karena niatnya untuk membantu calon pengantin.

"Sekali lagi saya tidak merasa dirugikan, kalau ditanya rugi finansial ya ada, tapi tidak ada apa-apanya karena kalau prinsip saya bahwa ketika berniat baik dengan orang lain maka Tuhan pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik dan lebih. Semua hanya timbul dari hati saya saja."

Menurut Arum, pernikahan adalah hari yang sakral dan akan dikenang sepanjang masa oleh pasangan itu. Namun terkadang ada pasangan yang benar-benar kekurangan anggaran, sehingga tidak bisa maksimal merayakan hari bersejarahnya karena hal sepele, misalnya rias pengantin yang seadanya atau bahkan tidak dirias sama sekali.

Di hati itu rasanya seperti bagaimana ya, kasihan juga karena hari pernikahan itu kan hari yang sakral dan dikenang sepanjang masa oleh pasangan pengantin.

Sejak pandemi, lanjut Arum, sudah ada beberapa paasangan pengantin yang memanfaatkan jasa rias pengantin gratis, dan Arum masih membuka kesempatan untuk calon pasangan pengantin lain yang ingin memanfaatkan jasa itu.

Cerita Rias Pengantin Yogyakarta (3)Seorang make up artist, Putra Briliant menunjukkan koleksi baju-baju pengantin karyanya. (Foto: Tagar/Istimewa)

“Saya masih membuka peluang bagi pasangan calon pengantin yang mau rias gratis. Paling tidak dimasa pandemi ini saya mash bisa menggerakkan tangan untuk berkarya,” ucap Arum yang merupakan putri dari Mbok Beruk, seorang seniman terkenal di Yogyakarta.

Gratis untuk Tenaga Kesehatan

Arum bukan satu-satunya yang menawarkan jasa rias pengantin gratis di Yogyakarta. Putra Briliant yang berprofesi sebagai make up artist (MUA) juga menawarkan hal yang sama. Bedanya, Putra lebih spesifik dalam memberikan layanan, yakni khusus untuk tenaga kesehatan (nakes), khususnya perawat pasien Covid-19.

Berawal dari keprihatinan banyaknya nakes perawat pasien Covid-19 yang rela menunda pernikahannya karena tugas, Putra pun berani merogoh koceknya total sebesar Rp 100 juta untuk 10 pasangan pengantin yang berprofesi sebagai nakes.

“Saat ini masih sering terjadi banyak nakes yang merawat pasien Corona mengeluh karena ditolak warga dan kesulitan beraktivitas. Ini miris kami prihatin. Nakes yang bertarung di garda depan berjuang merawat dan menyembuhkan pasien Covid-19 malah justru banyak mendapat penolakan warga,” ucap Putra Brilliant.

Kesepuluh pasang calon pengantin itu terdiri dari dua dokter muda dan delapan perawat. Mereka berasal dari Kulon Progo, Gunungkidul, Klaten dan Purworejo.

“Mereka yang sudah mendaftar akan melangsungkan resepsi pernikahan pada tahun depan. Harapannya tahun 2021 pandemi global telah selesai. Syarat mendaftar dari 10 pasang pengantin ini membawa surat keterangan merawat pasien Covid-19,” ucapnya lagi.

Nantinya nakes peserta paket pernikahan gratis akan mendapatkan layanan make-up pengantin, baju akad resepsi, make up orangtua pengantin, hena, dan bunga tangan

Dari 10 pasang itu, dua pasang di antaranya akan melaksanakan pernikahan pada tahun ini, yakni November 2020 dan Desember 2020. Nantinya prosesi pernikahan akan digelar dengan penerapan standar protokol kesehatan ketat. Sementara lainnya menyelenggarakan pada Januari, Februari, Maret bahkan ada yang Desember 2021.

Cerita Rias Pengantin (4)Putra Brilliant berpose bersama seorang moddel pakaian pengantinnya. (Foto: Tagar/Istimewa)

“Saya hanya memiliki semangat berbagi dan selalu percaya di setiap kebaikan, Allah SWT mengganti dengan berlipat. Saya bukan orang kaya tetapi saya diberi kemampuan yang tidak setiap orang bisa melakukannya. Selain itu beberapa barang inventarisasi dan dua hal ini saya manfaatkan dalam balutan berbagi pada sesama. Saya memulai hidup dari dari nol dan saya tahu bagaimana perjuangan hidup bagaimana kesulitan hidup dan bagaimana rasanya tertolak,” kata dia.

Ayah dari Briliant (14), Valinka (8) dan Divia (2 bulan) ini percaya bahwa berbagi merupakan kebahagiaan tersendiri bagi dirinya dan keluarga.

Putra Briliant yang saat ini sudah memiliki ribuan follower Instagram itu mengaku perjalanannya menapaki karier sebagai MUA tidak mudah.

Berawal dari membuka salon rambut kecil kemudian mulai belajar secara otodidak make-up kemudian mulai belajar membuat baju. Kini Putra menjadi langganan dan jujugan beberapa tokoh dan artis seperti Baby Margaretha, Marcella Zalianty dan beberapa selebritas lainnya.

Putra juga menjelaskan tentang tren busana pengantin dan kebaya saat ini, yakni kebaya muslim modern dan kebaya nonmuslim. Adapun kebaya nonmuslim kebanyakan model kebaya kutu baru. Namun tetap saja ada beberapa model seperti sabrina memiliki segmen tersendiri. Untuk warna kebaya yang sedang trend, Putra menuturkan kebaya putih merupakan warna kebaya sepanjang masa, yang biasanya digunakan untuk akad nikah.

“Jadi jaman dahulu sampai sekarang kebaya putih digandrungi. Baik kebaya putih polos, bertabur manik-manik, brokat mengkilap ataupun model lain namun warna kebaya putih tetap jadi favorit,” tambah dia.

Adapun warna kebaya yang juga digemari adalah kebaya berwarna pastel dan soft. Selain kebaya putih, model kebaya krah shanghai dan kebaya kartini juga saat ini menjadi trend.

“Warna ngejreng tetap memiliki segmen tersendiri." []

Berita terkait
Pernikahan Unik 4 Pasang Pengantin di Yogyakarta
Empat pasang calon pengantin di Yogyakarta mengikuti pernikahan gratis menyambut HUTke-264 Kota Yogyakarta. Mereka melakukan ijab di atas sepeda.
Kyai Jegod, Ular Pendek Penunggu Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta dipercaya memiliki tiga penjaga tak kasat mata, yakni Kanjeng Ratu Kidul di pantai selatan, Kyai Jegod, dan Sapu Jagat.
Yatim Sejak Remaja, Kini Bertarung di Pilkada Sumba Timur
Calon Bupati Sumba Timur, Khristofel Praing mengisahkan perjalanan hidupnya, mulai dari saat sang ayah meninggal hingga perjuangan sang ibu.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.