Revitalisasi Monas Libatkan Pengamat Tata Kota

Revitalisasi Monas akan melibatkan pengamat tata kota agar tidak mengesampingkan lingkungan hidup DKI Jakarta, untuk menggelar Formula E 2020.
Mensetneg Pratikno beserta jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju usai rapat tertutup di Istana Negara, Senin, 27 Januari 2020, guna membahas revitalisasi Monas bersama pengamat tata kota. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg) Pratikno meminta beberapa masukan soal revitalisasi Monumen Nasional (Monas) kepada beberapa pakar, terutama pakar tata kota.

Banyak sekali masukan-masukan yang berkaitan aspek lingkungan

Pratikno mengaku mendapatkan banyak masukan terkait revitalisasi Monas yang belakang ramai diperbincangkan banyak pihak. 

Dia menginginkan pembangunan mesti selaras dengan lingkungan hidup yang sehat.

"Tadi kami mengundang beliau para ahli pengamat dan bapak menteri terkait dengan revitalisasi Monas yang banyak dibicarakan masyarakat. Banyak sekali masukan-masukan yang berkaitan aspek lingkungan," kata Pratikno di kantor Kemensetneg, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Pada kesempatan itu, Pratikno juga sempat membahas rencana Formula E dalam rapat yang digelar tertutup bersama para Menteri Kabinet Indonesia Kerja.

Baca juga: DKI Ingin Revitalisasi Monas Mirip Menara Eiffel

Salah satu Pengamat Tata Kota yang dilibatkan dalam rapat ialah Yayat Supriatna. Saat ditemui awak media, dia menjelaskan mengenai pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Monas pada Februari 2020.

"Ada juga rencana penyelenggaraan Formula E yang masuk ke kawasan Monas. Tadi juga kami diskusikan. Intinya, kami minta masukan brainstorming dari berbagai pihak," ucapnya singkat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut revitalisasi Monas bukan baru dibahas kali ini saja. 

Dia mengatakan revitalisasi Monas sudah dilakukan tiga kali oleh Gubernur DKI Jakarta. Namun, baru bermasalah di era Anies Baswedan.

"Revitalisasi Monas sudah lama, ini keempat kali. Memang sekarang progres 70-80 persen hampir selesai. Tiga Gubernur ikut prosedur yang sudah ada," kata dia.

Baca juga: Pemprov DKI Tak Diikutkan Rapat Revitalisasi Monas di Setneg

Untuk itu, Mensetneg Pratikno meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat menghentikan revitalisasi yang sedang digenjot di kawasan Monas.

"Ya karena itu jelas ada prosedur yang belum dilalui, ya kita minta untuk di-setop dulu," kata Pratikno di kantor Kemensetneg, Jakarta, Senin, 27 Januari 2020.

Dia menegaskan, pihak Istana akan segera memberikan surat kepada pihak Pemprov DKI Jakarta dalam waktu dekat.

"Ya kita surati secepatnya," ucap dia.

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI menghentikan revitalisasi pelataran selatan Monas. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Ida Mahmudah dalam rapat bersama Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta, Heru Hermawanto.

Penghentian sementara revitalisasi Monas, menurut Ida, merujuk pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995 Tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka di wilayah DKI Jakarta.

Dalam Keppres tersebut, Menteri Sekretaris Negara Pratikno ditunjuk sebagai otoritas yang memberikan persetujuan terhadap rencana dan pembiayaan pembangunan Kawasan Medan Merdeka, termasuk Monas. []

Berita terkait
Dinas Citata Angkat Bicara Soal Revitalisasi Monas
Dinas Citata DKI Jakarta turut mengomentari perihal ramainya pemberitaan mengenai revitalisasi Monas yang sedang ditata kembali.
Respons Moeldoko Soal Revitalisasi Monas Tak Berizin
Respons KSP Moeldoko soal permasalahan revitalisasi Monas yang belum mendapatkan izin .
Proyek Revitalisasi Monas Janggal, PSI Lapor ke KPK
PSI membuat laporan ke KPK soal kejanggalan proyek revitalisasi Monas yang diperkirakan menelan anggaran Rp 114 miliar.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.