Resmikan Terminal Bandara Internasional Supadio, Jokowi Bisik-bisik Harus Dibangun Lebih Besar

Resmikan terminal Bandara Internasional Supadio, Jokowi bisik-bisik harus dibangun lebih besar lagi. “Harus dibangun dua kali lipat,” kata Presiden.
PERESMIAN BANDARA INTENASIONAL SUPADIO: Presiden Joko Widodo didampingi Menhub Budi Karya (kanan) mendapat pejelasan dari Dirut Angkasa Pura II M. Awaluddin (kiri) saat melihat maket Terminal Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak yang diresmikan, Kamis (28/12). Bandara itu diperluas sejak 2013 dari awalnya hanya 6.900 meter persegi menjadi 32.000 meter persegi dan mampu menampung penumpang 3,5 juta. (Foto: Ant/ADV/Ama)

Pontianak, (Tagar 29/12/2017) – "Dengan mengucap bismillah, terminal penumpang Bandara Internasional Supadio di Pontianak siang hari ini saya nyatakan dibuka," ucap Presiden Joko Widodo saat meresmikan perluasan terminal domestik dan internasional Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat di Bandara Supadio, Pontianak, Kamis (28/12).

Presiden Joko Widodo datang bersama dengan Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

"Saya tadi melihat dari depan terminal bandara internasional Supadio Pontianak ini begitu sangat megahnya dengan ornamen dayak yang sangat artistik, dan kita harapkan bandara ini mencukupi untuk penumpang yang sudah sekian tahun selalu membeludak," ujar Presiden dalam sambutannya.

Presiden tidak meninjau seluruh terminal bandara yang bernuansa etnis dayak dengan warna biru tembaga tersebut, namun hanya sampai di bagian depan terminal.

"Saya dapat informasi karena pertumbuhan penumpang yang ada di bandara ini 15 persen, artinya kalau sekarang sudah ada 3,5 juta penumpang berarti tahun depan tidak cukup lagi terminal ini," tambah Presiden.

Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, perluasan Bandara Soepadio sudah dimulai sejak 2015 dan selesai pada Agustus 2017, dengan menelan investasi Rp 350 miliar, khusus untuk pembangunan terminal.

"Tadi saya bisik-bisik dengan Pak Menhub kalau terminal ini tidak cukup berarti harus dibangun lebih besar lagi, ini sudah 32 ribu meter persegi, berarti kalau mau mengejar pertumbuhan 15 persen berarti harus dibangun dua kali lipat menjadi 64 ribu meter persegi, tapi saya mau lihat apakah betul-betul pertumbuhan dan terminal yang begitu besar seperti ini sudah tidak mencukupi lagi," tutur Presiden.

Presiden juga mengaku ada kebutuhan penambahan "runway" (landasan pacu) bandara.

"Kedua berkaitan dengan 'runway', ada perencanaan 'runway' tidak hanya satu nantinya juga disiapkan dua, tadi Dirut AP menyampaikan ke saya untuk rencana itu tapi keputusannya kita lihat dulu, kalau 'traffic' padat mau tidak mau runway harus dibangun lagi," ungkap Presiden.

Terminal bandara tersebut diperluas dari 13.683 meter persegi kini menjadi 32 ribu meter persegi, jumlah penumpang yang sebelumnya mencapai 1,5 juta orang per tahun kini bisa menampung 3,8 juta penumpang tiap tahun.

Demikian juga landasan pacu yang saat ini mencapai 2.250x45 meter ditingkatkan menjadi 2.650x45 meter dan akan ditingkatkan menjadi 3.000x45 meter tahun depan. (ant/yps)

Berita terkait
0
Muhaimin Iskandar, Blunder Sejarah menyulitkannya di Pilpres 2024
Blunder-blunder sejarah akan menyulitkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Pilpres 2024, belum lagi fakta-fakta lain. Cak Imin diminta realistis.