Reshuffle, Bisakah Sandiaga Uno Geser Teten Masduki?

Pengusaha sukses Sandiaga Uno disebut-sebut dapat menggantikan Teten Masduki menyusul munculnya isu reshuffle. Namun restu politik berbicara lain.
Sandiaga Uno di lokasi upacara pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2019. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Jakarta Ujang Komarudin menilai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno sulit menjadi menteri jika Presiden Jokowi merotasi kabinetnya. Ia menyampaikan itu setelah Sandiaga Uno disebut-sebut berpeluang menggeser Teten Masduki dari kursi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Sandi itu kader Gerindra. Sulit saat ini bagi Sandi jadi menteri. Karena Gerindra kemungkinan tak akan merekomendasikannya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini saat dihubungi Tagar, Jakarta, Jumat, 3 Juli 2020.

Bagaimanapun Sandi itu punya keinginan maju sebagai capres atau cawapres di 2024 nanti

Ujang merujuk pada kompetisi dalam bursa calon presiden 2024. Ia menilai pendiri perusahaan PT Saratoga Advisor itu juga ingin bertarung di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 padahal Gerindra masih berniat mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto.

"Bagaimanapun Sandi itu punya keinginan maju sebagai capres atau cawapres di 2024 nanti," ujar Ujang.

Jika Sandi masuk dalam kabinet, mantan Wakil Gubernur Jakarta ini dapat menjadi ancaman bagi Prabowo yang kini menjabat menteri pertahanan. Popularitas dan tingkat elektabilitas Sandiaga bisa saja menyingkirkan Prabowo dalam bursa capres. 

"Prabowo juga sebagai ketum Gerindra akan maju. Jika Sandi jadi menteri, itu akan jadi saingan bagi Prabowo. Jadi, jika ada reshuffle Sandi tak akan masuk," tuturnya.

Baca juga:

Pada 18 Juni 2020, Presiden Jokowi berang ketika memimpin rapat paripurna kabinet di Istana Negara. Ia menilai kerja para menterinya lamban padahal situasi sedang krisis.

"Saya lihat masih banyak yang seperti biasa-biasa saja, saya jengkelnya di situ," kata Jokowi dengan nada meninggi di depan para menterinya, Kamis lalu. 

Setelah kemarahan Jokowi itu, muncul sejumlah nama yang rawan terlempar dari Kabinet Indonesia Maju. Apalagi Jokowi telah menegaskan dirinya dapat mengambil opsi reshuffle demi mempercepat penanganan dampak kasus Covid-19. 

Selain Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Menteri Teten disebut-sebut juga tak maksimal menyalurkan bantuan kepada usaha kecil selama pandemi Covid-19.

Dua hari sebelum rapat kabinet, dana jumbo yang dipersiapkan pemerintah untuk penanganan Covid-19 mencapai 695,20 triliun rupiah. Dana ini meningkat dari rencana awal 405,1 triliun pada 31 Maret 2020.

Dana itu diperuntukkan untuk kesehatan 87,55 triliun (sebelumnya 75 triliun), perlindungan sosial 203,90 triliun, insentif usaha 120,61 triliun, bantuan utnuk UMKM 123,46 triliunn pembiyaan koperasi 53,57 triliun dan sektor kementerian/lembaga dan pemerintah daerah 106,11 triliun.[]

Berita terkait
Hari Kedua Rapid Test Relawan Sandiaga di Makassar
Hari kedua rapid test di RSD Sayang Bunda Makassar, 7 orang dinyatakan reaktif virus Covid-19.
Empat Kejengkelan Jokowi Soal Penanganan Covid-19
Presiden Joko Widodo mengungkapkan kemarahannya kepada para menteri dalam penanganan pandemi Covid-19.
Terawan Membisu Saat Jokowi Marah Soal Kesehatan
Menteri Terawan di ujung tanduk. Jokowi menyinggung reshuffle setelah menyebut buruknya laporan kesehatan dalam penanganan pandemi Covid-19
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.