Repnas DIY Rayakan Kemenangan Jokowi-Ma'ruf

Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk Jokowi-Ma'ruf itu merayakan kemenangan paslon yang diusungnya.
Repnas DIY memberikan keterangan pers atas syukuran kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Yogyakarta pada Minggu (21/4) malam. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) untuk Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin DIY yakin jagoannya menang Pilpres 2019. Mereka merayakan syukuran kemenangan itu pada Minggu 21 April 2019 malam.

"Repnas DIY maupun tingkat nasional menyakini 01 (Jokowi - Ma'ruf) betul-betul unggul."

Ketua Repnas DIY, A.H Teddy mengatakan, syukuran kemenangan tersebut selain didasarkan pada hasil quick count dari banyak lembaga survei, juga dari data yang dimiliki tim kerja nasional (TKN). Saat ini TKN berbasis C1 yang sudah masuk 98 persen. Hasilnya pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf unggul.

"Repnas DIY maupun tingkat nasional menyakini 01 (Jokowi - Ma'ruf) betul-betul unggul. TKN belum menetapkan 02 sebagai pemenang meski 02 sudah mendeklarasikan menang," katanya dalam keterangan pers di Yogyakarta, pada Minggu 21 April 2019 malam.

Atas dasar itu, kata Teddy, Repnas yang sudah tersebar di 34 provinsi fan 420 kabupaten/kota di Indonesia, secara serentak mendeklarasikan syukuran kemenangan. Acara syukuran ini sekaligus membantah statemen pasangan 02 yang sudah mendeklarasikan kemenangan.

"Kami ingin tegaskan, apa yang disampaikan 02 melukai dan penggiringan opini yang tidak bertanggung jawab. Ini perlu diluruskan.  Repnas DIY ingin mengcounter 02 itu tidak baik dalam pendidikan politik di indonesia," paparnya.

Caleg DPRD DIY dari Partai Demokrat ini berpendapat, statemen 02 yang tidak mengakui quick count lembaga survei bertolak belakang dengan apa yang terjadi pada pilkada-pilkada sebelumnya.

"Pengusung 02 (Gerindra) yang unggul quick count di sejumlah pilkada mengakui. Tetapi sekarang saat quick count tidak memenangkan 02, kenapa tidak mengakuinya," ujarnya bernada tanya.

Menurut Teddy, apa yang disampaikan kubu 02 merupakan bagian dari pembodohan terhadap masyarakat. "Masyarakat dibuat bingung, bertanya-tanya mana seh yang benar. Padahal sudah jelas (01 yang menang)," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Teddy menegaskan, Repnas DIY maupun Repnas di masing-masing provinsi secara nasional, punya sumbangsih dalam mendulang suara untuk pasangan 01. Khusus di Provinsi DIY, Repnas menjabarkan dan mensosialisasilan keberhasilan kinerja pemerintah.

"Tugas kami (Repnas) memberikan penjelasan kinerja pemrintah. Misalnya di Yogyakarya, Jokowi melakukan percepatan pembangunan Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport)," ungkapnya.

Menurut dia, Repnas DIY ikut menyumbang 5 persen kemenangan 01 di DIY. "Kalau dihitung sekitar 145.000 suara yang kami galang untuk perolehan suara pasangan 01 di DIY," katanya.

Selain itu, Repnas DIY juga menggerakkan pengusaha pemula di DIY mengkampanyekan Jokowi - Ma'ruf. "Serta mengkolaborasi caleg-caleg dari partai pengusung 01," imbuhnya.

Teddy sendiri merupakan caleg dari Partai Demokrat yang secara kelembagaan, partai berlambang bintang mercy ini mendukung kubu sebelah atau 02. "Ya, saya caleg Partai Demokrat untuk DPRD DIY dari Dapil Bantul Timur," akunya.

Di tempat yang sama, Anggota Dewan Pembina Repnas DIY Rifai Halim menambahkan, pernyataan kubu 02 yang tidak mempercayai quick count merupakan penodaan terhadap keilmuan. "Kami tegaskan quick count bisa dipertanggungjawabkan, karena metodologi itu bagian dari keilmuan," tandasnya.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.